Pada tahun yang sama mereka memperoleh yang pertama dari empat korvet PC bekas AS yang dibuat pada tahun 1942/43, dan satu kapal penjelajah kelas Sverdlov dipindahkan ke Indonesia.
Awalnya kapal itu hendak diperbaiki secara ekstensif, namun angkatan laut Indonesia tidak mampu membayarnya sehingga dikirim sebagaimana adanya pada tahun 1962.
Setelah transisi satu tahun, kapal tersebut secara resmi ditugaskan kembali dengan nama Irian.
Ditugaskan untuk melakukan pencegahan terhadap kapal penjelajah Belanda, sampai batas tertentu hal itu benar-benar berhasil.
Namun, kelembaban dan lumpur, air salinitas tinggi mendatangkan malapetaka pada kapal.
Pada tahun 1964 kapal itu tertatih-tatih kembali ke Dalzovod, Uni Soviet, untuk perbaikan dengan hanya tiga boiler yang masih berfungsi.
Para insinyur Soviet terkejut dengan kondisi Irian yang buruk, yang tampaknya tidak mendapat perawatan di Indonesia.
Setelah perbaikan kapal kembali ke Indonesia, tapi tak lama kemudian Soeharto mengambil alih negara dan memotong dana angkatan laut.
Source | : | globalsecurity |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR