Advertorial
Intisari-Online.com - Donald Trump semakin merana.
Dilansir dariapnews.com pada Selasa (1/12/2020), pejabat Arizona mengesahkan hasil pemilihan negara bagian pada hari Senin (30/11/2020).
Di mana hasilnya mereka meresmikan kemenangan tipis Joe Biden atas Donald Trump.
Hasil itu tetap diumumkan walau pengacara calon presiden Partai Republik itu terus membuat klaim penipuan yang tidak berdasar tentang penghitungan suara negara bagian.
Menteri Luar Negeri Demokrat Katie Hobbs dan Gubernur Republik Doug Ducey menjamin integritas pemilu sebelum menandatangani hasil.
“Kami melakukan pemilihan dengan baik di sini di Arizona. Sistemnya kuat,” kata Ducey.
Dia tidak secara langsung membahas klaimpenipuan yang dibuat oleh kubu Trump.
Tetapi dia mengatakan negara bagian telah melakukan pemilihandengansukses, di mana itu merupakan campuran pemungutan suara langsung dan surat meskipun ada pandemi.
Hobbs mengatakan pemilih Arizona harus tahu bahwa pemilu "dilakukan dengan transparansi, akurasi, dan keadilan sesuai dengan hukum dan prosedur pemilu Arizona, meskipun banyak klaim tidak berdasar yang bertentangan."
Hasil itu juga membuat Biden memecahkan rekor sebagai orang dariDemokrat kedua dalam 70 tahun yang memenangkan Arizona.
Dalam penghitungan terakhir, dia mengalahkan Trump dengan 10.457 suara, atau 0,3 persen dari hampir 3,4 juta suara yang diberikan.
Sebelas pemilih Demokrat akan bertemu pada 14 Desember untuk secara resmi memberikan suara elektoral Arizona untuk Biden.
Dengan hasil itu, maka posisi Biden sebagai Presiden AS terpilih semakin kuat dengan 306 suara elektoral.
Berbanding 232suara elektoral milik Trump.
Artinya, ada 51,1% atau 80 juta orang yang memilih Biden. Sementara hanya 47,1% atau 73,9 juta orang yang memilih Trump.
Hingga kini, tim kampanye Trump terus mengatakan bahwa hasil perhitungan suara di beberapa negara bagian telah dicurangi.
Trump terus menuduh penipuan pemilih sambil menolak untuk menyerah. Padahal semua usaha itutidak berhasil.
Trump jugamengecam pemilu AS yang "menipu".
Dia mengklaim telah menang di negara bagian Arizona, Michigan, Georgia, Pennsylvania, dan Wisconsin, semua negara bagian di mana Joe Biden dinyatakan sebagai pemenang.
Dia menolak untuk mengalihkan fokusnya ke pemilu 2024, bersumpah untuk melanjutkan perjuangan hukumnya untuk membatalkan hasil pemilu dan juga merujuk pada spekulasi pencalonan presiden 2024.
“Kami mendapat 74 juta suara, 11 juta lebih banyak suara daripada yang kami miliki pada tahun 2016," ungkap Trump seperti dilansir dari express.co.uk.
"Sangat aneh ketika kamimendapatkan sekitar 68 juta suara dan menang mudah."
"Tapi kami tidak menang padahal mendapat 74 juta."
Mendengar pernyataan Trump, ribuan warga AS menuangkan uneg-unegnya di sosial media.
Menurut mereka Trump seharusnya menyerah saja sebab dia akan ditertawakan dunia.
Benar-benar Keras Kepala,Joe Biden Sudah Pasti Jadi Presiden AS, Trump Tetap Keukeuh Menolak Hasil Pemilu, Mencak-mencak Ditipu Langsung Ditertawakan Seluruh Dunia