Advertorial
Intisari-online.com -Ini adalah sebuah kisah seorang koruptor yang serakah dan akan membuat kita terbelalak dengan harta hasil korupsinya.
Menurut sebuah laporan pada 2019 silam, Pengadilan Rakyat Distrik Xinhai Kota Tianjing China memutuskan putusan akhir terntang kasus korupsi.
Kasus itu menjerat sejumlah pejabat besar, dan satu nama dalam kejahatan itu adalah seorang pejabat bernama Chen Yuhui.
Investigasi yang dilakukan pada April 2019 telah menjelar setidaknya 17 pejabat lainnya.
Chen Yuhui sendiri satu diantara 17 nama itu, dia sebelumnya adalah mantan sekretaris Komite Kerja Distrik Camp, Shang, Xinhai.
Sebagai koruptor kelas kakap dan penerima suap dia memiliki uang hingga 317 juta Yuan atau sekitar Rp622 miliar.
Menurut agen investigasi Chen mengambil keuntungan dengan memanfaatkan jabatan dan wewenangnya untuk melindungi seorang gangster bernama Liu.
Chen menerima tawaran yang kini menghancurkan pekerjaanya yaitu mentoleransi geng dan pengunaan bahan peledak ilegal.
Chen juga menggunakan dana publik untuk membangun perusahaannya sendiri dan menerima suap dari sana sini.
Dari 2006 Chen Yuhui sudah menerima suap sekitar 5,73 juta Yuan (Rp11 miliar) berasal dari gangster Liu.
Dia melindungi Liu dan orang-orangnya sehingga membuatnya bisa berkuasa, dan tak takut dengan pejabat dan pemerintah.
Liu menebarkan ketakutan dengan wewenang dari Chen, mengamuk di mana-mana, dan memaksa orang-orang tunduk kepadanya.
Sebagai imbalan atas bantuan Chen, Liu juga sering memberinya banyak hadiah seperti minuman langka, barang antik, lukisan, dan perhiasan.
Namun, sejak 2016 dia memutuskan hubungan dengan Chen, karena merasa bahwa dia terlalu serakah dan bejat sehingga cepat atau lambat bisa menyebabkan masalah.
Chen dituduh menerima suap dan korupsi sepanjang karirnya.
Dia juga menggunakan hal mistis dalam mencari keberuntungan, seperti memakai jimat dari Gunung Dai Dai di Kota Hanzhou, Shanxi, China.
Meski demikian, di hadapan banyak orang dia selalu menunjukkan kehidupannya yang sederhana terbukti dari rumahnya yang kecil dan sederhana.
Dia tinggal di rumah kecil itu sejak 1990-an dan tak ada yang mengira bahwa ada sesuatu yang 'megah' di dalam rumah itu.
Chen selama ini menghabiskan banyak uangnya untuk memberi rumah mewah dan menabung dengan cara gila.
Saat digeledah, polisi geleng-geleng kepala mengetahui 300 barang antik di rumahnya, bersama barang-barang mahal lainnya.
Baca Juga: Lobi-lobi Jokowi Demi Dapatkan Akses Vaksin Covid-19 Dibuka Bagi Semua Negara, Berikut Caranya
Hal yang paling mengejutkan adalah bahwa dinding kamarnya berlapiskan uang berton-ton, tersusun di dinding dan kasurnya untuk membuatnya tidur nyenyak.
Pada Juni 2018 dia diselidiki karena melanggar disiplin agensi dan pelanggaran hukum yang serius, terkait penggelapan, penyuapan, penyalahgunaan kekuasaan, dan upah.
November 2018 dia dikeluarkan dari partai dan diusir dari serikat, kemuidan 2019 dia dijatuhi 18 tahun penjara.
Kasu Chen ini adalah pelanggaran seriun dan setelah kasus ini Komite Inpeksi Disiplin Distrik Tan Hai mengawasi pejabat lainnya dan memberikan peringatan.