Advertorial

Rugi Bandar, Susah Jor-Joran Belanja Pesawat Tempur Ini dari AS, 150 Jet Tempur Taiwan yang Dibeli dari AS Ini Malah Dilarang Digunakan Karena Alasn Ini

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Penulis

Sementara itu Taiwan yang juga waspada dengan tindakan China, berusaha memperkuat persenjataan militernya.
Sementara itu Taiwan yang juga waspada dengan tindakan China, berusaha memperkuat persenjataan militernya.

Intisari-online.com - Konflik antara China dan Taiwan memang terus memanas dari waktu ke waktu.

China sendiri menegaskan pihaknya tak mau berkompromi untuk menggempur Taiwan.

Sejauh ini sudah lakukan tindakan agresif untuk mengancam sekaligus memprovokasi Taiwan, seperti mengirim pesawat tak berawak dan latihan militer di perbatasan.

Sementara itu Taiwan yang juga waspada dengan tindakan China, berusaha memperkuat persenjataan militernya.

Baca Juga: Ketika Semua Orang Ingin Hidup Kaya Raya, Pria Ini Justru Stres Punya Banyak Uang, Pilih Jadi Gelandangan dan Tidur di Jalanan, 'Saya Bahagia Makan-makanan Sisa dari Restoran'

Taiwan dikatakan terus menggelontorkan dana untuk membeli senjata militer dari Amerika.

Mulai dari rudal balistik, senjata pertahanan hingga pesawat tempur canggih di beli Taiwan dari Amerika.

Namun, baru-baru ini Taiwan dilaporkan mengalami masalah serius dalam persenjataan militernya.

Menurut 24h.com.vn, Jumat (20/11/20), tentara Taiwan temukan sinyal aneh pada pesawat tempur F-16 yang dibelinya dari Amerika.

Baca Juga: Kenyataan Pahit Buruh Wanita yang Bekerja di Perkebunan Kelapa Sawit, Beberapa Bekerja Sedari Kecil Bersama Orang Tua Mereka, Lainnya Bertahan Karena Kekangan Leluhur

Sinyal aneh tersebut kemungkinan besar berasal dari pesawat tempur F-16 yang jatuh dua hari sebelumnya.

Pejabat pertahanan Taiwan Yen De-fa pada 19 November mengatakan upaya pencarian difokuskan pada sumber sinyal aneh, sekitar 16,7 km dari pulau Taiwan.

Kolonel Chiang Cheng-chih, pilot langsung F-16, lepas landas dari Hualien pada pukul 6 sore (waktu setempat) pada 17 November.

Pesawat itu kemudian menghilang dari layar radar hanya dalam 2 menit.

Kapal patroli Taiwan menerima sinyal aneh pada jam 9 pagi keesokan harinya.

Ini adalah petunjuk penting dalam upaya menemukan pesawat mati dan pilot yang hilang.

Baca Juga: Berkat Studi Ini, Nama China Bisa Bersih dari Tuduhan Negara 'Biang Kerok' Penyebar Virus Corona, Justru di Negara Eropa Inilah Asal Mulanya

Menanggapi penyebab jatuhnya pesawat tersebut, Yan mengatakan langkah awal yang bisa disimpulkan adalah karena pilot mengalami disorientasi.

"Kami tidak menutup kemungkinan ini, setelah menilai kondisi cuaca, komunikasi dari pesawat dan status pengoperasian pesawat," kata Yan.

Saat terbang di malam hari, pilot mungkin kehilangan kemampuan untuk mengenali ketinggian pesawat, kecepatan pesawat, dan faktor terkait lainnya.

Namun, Yan menekankan bahwa ini bukan kesimpulan akhir dan penyelidikan komprehensif masih menunggu.

Taiwan memobilisasi sejumlah besar pesawat pengintai, kapal perang berusaha menemukan pesawat itu jatuh.

Mereka bahkan menyewa perusahaan swasta untuk menyelamatkan pesawat tersebut.

"Kapal selam perusahaan swasta sudah ada di pelabuhan Hualien," ungkap Yan.

Baca Juga: Meski Digadang Jadi Negara Papan Atas Tahun 2050, Rakyat Indonesia Ternyata Masih Hidup dalam Kondisi Menyedihkan, Penlitian Ini Bocorkan 'Borok' Pemerintah Indonesia Jadi Penyebabnya!

Pejabat Taiwan tidak mengesampingkan kemungkinan pesawat tersebut mogok saat jatuh ke laut, sehingga banyak sinyal yang datang dari berbagai bagian pesawat.

Dalam jangka pendek, kapal selam akan melacak sinyal pertama, di kedalaman sekitar 900 meter.

Sejak insiden 17 November, Taiwan telah melarang semua 150 penerbangan F-16 yang dibeli dari AS, menilai kembali seluruh proses perawatan dan pelatihan pilot.

Artikel Terkait