Kelompok tersebut dipimpin oleh USS Nimitz dan USS Ronald Reagan.
Tujuan mengirimkan dua kelompok kapal induk tersebut adalah untuk lakukan latihan pertahan udara taktis di wilayah tersebut.
Jika berhasil maka upaya mendukung Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka akan dimenangkan.
Beijing sendiri menyebut manuver itu sebagai aksi provokatif, sedangkan AS menyalahkan peluncuran rudal China sebagai tindakan sembrono.
Mantan instruktur Pasukan Penyerang Kedua Tentara China atau People's Liberation Army, Song Zhongping mengatakan jika misi tersebut merupakan bukti jika China dapat melakukan serangan jangka jauh kepada obyek besar yang bergerak.
"Untuk menyerang obyek yang bergerak tidaklah mudah, lebih-lebih untuk rudal balistik, yang biasanya hanya menyerang target normal," ujarnya.
"Misi ini jelas tunjukkan rudal China adalah ancaman bagi kapal perang AS.
Hal senada juga diucapkan oleh asisten profesor di S. Rajaratnam School of International Studies di Nanyang Technological University di Singapura, Michael Raska.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR