Advertorial

Pemerintah Perkuat Infrastruktur TIK Mulai dari Destinasi Pariwisata Super Prioritas

Yasmin FE
Yasmin FE
,
Sheila Respati

Tim Redaksi

Komitmen tersebut akan diwujudkan mulai dari provinsi-provinsi yang menjadi Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP)
Komitmen tersebut akan diwujudkan mulai dari provinsi-provinsi yang menjadi Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP)

Intisari-Online.comMenteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menyampaikan, pemerintah berkomitmen untuk terus memperkuat infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di seluruh Indonesia.

Komitmen tersebut disampaikan terkait dengan kondisi saat ini, di mana pandemi Covid-19 mengakselerasi transformasi digital. Digitalisasi menjadi sebuah keniscayaan bagi semua sektor.

“Dalam rangka akselerasi transformasi digital ini maka tentu yang pertama yang harus kita selesaikan adalah tersedia dan tergelar dengan baik infrastruktur TIK secara merata di seluruh Tanah Air,” ujarnya melalui konferensi video seperti tertulis dalam rilis resmi yang diterima Intisari Online, Kamis (12/11/2020).

Johnny menjelaskan, komitmen tersebut akan diwujudkan mulai dari provinsi-provinsi yang menjadi Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Saat ini pemerintah tengah mengembangkan infrastruktur TIK di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menjadi lokasi DPSP Desa Komodo.

Baca Juga: Pantai Berwarna Pink di Pulau Komodo, Hanya Ada 7 di Dunia yang Seperti Ini

Ia menjelaskan, secara umum di Provinsi NTT masih memiliki 427 desa yang belum dapat mengakses sinyal 4G. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memberikan dukungan akses internet dan komunikasi dengan membangun Base Transceiver Station (BTS) di Kabupaten Manggarai Barat.

“Dalam rangka mendukung destinasi wisata super prioritas, destinasi premium. Kominfo memberikan dukungan yang kuat melalui BLU BAKTI dengan 18 BTS, ditambah tentu dengan BTS 4G lainnya yang dibangun oleh operator seluler,” ujarnya.

Sementara itu, untuk wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di provinsi tersebut, pembangunan akan masuk ke dalam program di 2021 dan 2022.

Akses internet dan komunikasi selular akan memudahkan masyarakat di Kabupaten Manggarai Barat.

Bukan hanya untuk mendukung pelayanan masyarakat yang dilakukan oleh aparatur desa, akses internet dan komunikasi yang lancar juga dapat membantu aktivitas harian masyarakat. Misalnya saja, belajar dan menggerakkan perekonomian rumah tangga.

Baca Juga: Surga Bawah Air Indonesia yang Telah Diakui Dunia: Taman Nasional Komodo

“Akses internet WIFI maupun BTS disediakan tidak saja untuk pelayanan pemerintahan tapi juga aktifitas masyarakat, baik aktifitas ekonomi, pendidikan, kesehatan dan aktifitas lainnya sehingga ini harus kita manfaatkan untuk kebaikan dan kesejahteraan bersama kita semuanya," katanya.

Target bangunBTS di seluruh Indonesia

Menteri Johnny menyatakan pada 2020 Kemenkominfo melalui program BLU BAKTI sudah membangun 1.209 BTS aktif dengan menggandeng operator seluler.

“Jadi sore ini juga saya berterima kasih kepada rekan-rekan operator seluler yang proaktif untuk memastikan BTS-BTS pasif yang dibangun oleh Kominfo menjadi aktif dengan tersedia dan tergelarnya sinyal 4G,” ujarnya.

Ia menyampaikan, saat ini Kemenkominfo lebih berfokus pada pembangunan BTS 4G dibandingkan 3G mengingat kecepatan jaringan yang lebih mumpuni diperlukan di tengah arus digitalisasi yang lebih masif.

Menteri Johnny juga menyampaikan di 2021 Kemenkominfo akan membangun 4.200 BTS 4G di wilayah 3T di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Perjalanan 9 Hari ala Turis 'Backpacker' di Labuan Bajo dan Pulau Komodo

Sedangkan pada 2022 akan dibangun 3.704 BTS 4G sehingga keseluruhannya berjumlah 9.113 BTS. Untuk membuat keseluruhan BTS tersebut menjadi aktif Kemenkominfo pun akan kembali menggandeng operator seluler.

“Dalam kerja sama dengan operator seluler untuk wilayah non 3T atau wilayah komersial, saya tentu berharap kerja sama ini secara simultan kita bisa menyelesaikan 3.435 BTS untuk 3.435 desa di wilayah non 3T atau wilayah komersial yang menjadi area atau wilayah penugasan bagi operator seluler,” ujarnya

Dengan demikian, pada 2022 seluruh desa dan kelurahan di Indonesia sudah memiliki BTS dengan sinyal 4G yang memadai.