Di sisi lain, kondisi pandemi juga sesungguhnya membawa kabar baik bagi industri informal, sebab kondisi lapangan kerja yang sedang sulit, membuat masyarakat terdorong untuk beralih menuju sektor UMKM.
“Meningkatnya pekerja di sektor informal sekitar 4.5 persen menjadi 60.47 persen, termasuk pelaku UMKM yang belum dibantu oleh karyawan tetap," lanjut Dewi.
Aspek positif lainnya turut terlihat lewat adanya peningkatan partisipasi gender, partisipasi pekerja perempuan kini naik sebesar 1,3 persen menjadi 53,13 persen, meski partisipasi pekerja turun 0,84 persen menjadi 82,41 persen.
Peluang transformasi digital
Untuk mendukung terjadinya kenaikan ekonomi masyarakat, Dewi menyebut, tanggap beradaptasi pada penggunaan teknologi menjadi kunci penting agar tetap berkembang dan produktif di tengah pandemi.
Baca Juga: Sejak Awal Sudah Yakin Joe Biden Menang, Mengapa China Malah Tak Sudi Beri Selamat?
Salah satunya melalui penerapan gaya kerja dan gaya hidup digital, sebagai bagian dari pola hidup di era kenormalan baru. Adaptasi ini pun diyakini Dewi dapat menjadi momentum peningkatkan produktivitas, kegesitan, dan daya saing bangsa.
Dewi turut menyebut, pelayanan publik seperti perizinan, kesehatan, pendidikan, penyiaran, penyediaan infrastruktur jaringan internet cepat, serta pencarian talenta sumber daya manusia, perlahan akan mulai dilakukan secara digital.
“Sesuai dengan roadmap transformasi digital, pemerintah akan terus mengalokasikan belanja negara untuk percepatan transformasi digital pada sektor-sektor strategis, termasuk sektor pemerintahan sendiri, khususnya yang berkaitan dengan pelayanan publik,” jelas Dewi.
Prestasi Kemenkominfo pun, disebut Dewi sebagai salah satu bukti keseriusan pemerintah dalam hal transformasi digital.
"Ini menjadi bukti nyata kerja keras dan keseriusan pemerintah untuk terus bertransformasi," tegasnya.
Diharapkan, melalui hadirnya percepatan digitalisasi, tak hanya perekonomian Indonesia yang kian membaik, tetapi juga daya saing bangsa.
"Bukan hanya agar kita bisa menjadi bangsa yang lebih kuat dan kokoh, tapi juga lentur dan lincah beradaptasi, seperti bola karet yang ketika dihempas, justru dapat melambung jauh lebih tinggi,” tutup Dewi.
Penulis | : | Fathia Yasmine |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR