"Sebelumnya pada kuartal kedua tahun 2020, Kemenkominfo mencatat sektor informatika dan komunikasi sempat menjadi sektor dengan pertumbuhan tertinggi, sehingga secara data PDB akumulatif (sejak Januari - September 2020), masih merupakan sektor dengan tingkat pertumbuhan tertinggi yaitu 10,42 persen,” ujar Dewi.
Rekor ini pun disusul oleh jasa kesehatan dan kegiatan sosial di peringkat ketiga dengan skor 9,85 persen, jasa Keuangan dan asuransi 3,55 persen, jasa pendidikan 3,14 persen, real estate 2.68 persen, dan pertanian kehutanan perikanan 1,52 persen.
Sedangkan sektor lainnya, tercatat masih belum mengalami kenaikan yang positif, sebagaimana diumumkan melalui laporan BPS bertajuk ”Tunjukkan Optimisme Sektor Informatika dan Komunikasi di Tengah Pandemi”, bertempat di Media Center KPC PEN Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta.
Perubahan struktur kerja jadi perhatian
Meski mencatat kinerja memuaskan, Dewi menyebut, kehadiran pandemi Covid-19 turut menjadi faktor pemicu terjadinya penumpukan angkatan kerja.
Setidaknya terdapat 2,36 juta orang angkatan kerja baru yang belum terserap industri profesional, dan diperparah dengan adanya 310.000 orang yang juga kehilangan pekerjaan akibat terdampak pandemi.
“Maka pada kuartal ketiga tahun ini terdapat penambahan pengangguran sekitar 2.67 juta, sehingga total pengangguran Indonesia menjadi 9,77 juta orang atau 7,07 persen,” jelasnya.
Meski begitu, setidaknya terdapat beberapa aspek yang perlu diamati. Salah satunya yakni adanya penurunan tenaga kerja penuh waktu sebesar 63,85 persen, yang berubah menjadi tenaga kerja paruh waktu (freelance) dengan waktu bekerja kurang dari 35 jam per minggu.
Meski begitu, beberapa pekerja freelance pun kerap tidak bersedia menerima pekerjaan lain, dengan skor sebesar 26 persen.
“Hal ini menunjukkan bahwa tren karir sebagai freelancer yang umumnya bekerja dengan skema kompensasi berdasarkan hasil, bukan berdasarkan waktu sedang berkembang,” tuturnya.
Penulis | : | Fathia Yasmine |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR