Intisari-Online.com - ‘Skenario kiamat’ terkait Pilpres AS yang selama ini digaungkan oleh rakyat Amerika Serikat kini seolah makin menjadi nyata.
Selama berminggu-minggu menjelang pemilu, Donald Trump telah mengatakan bahwa jika selisih perolehan suara dalam pemilihan presiden tipis, ia akan menuduh lawannya dari Partai Demokrat melakukan kecurangan pemilu dan berusaha mencuri kemenangan darinya.
Pada Rabu (04/11/2020) dini hari, dia melakukan itu: kendati jutaan surat suara yang sah belum selesai dihitung, ia mengumumkan kemenangannya sebelum waktunya.
"Kami sudah bersiap-siap untuk memenangkan pemilihan ini. Terus terang, kami sudah memenangkan pemilihan ini," kata Trump dalam pidato di Gedung Putih.
Kini, saat hasil Pilpres terbaru menunjukkan Joe Biden telah mengumpulkan 264 suara elektoral berbanding 214 milik Trump, kerusuhan pecah di AS.
Biden sendiri paling mendekati syarat untuk dapat melenggang ke Gedung Putih, yaitu meraup minimal 270 electoral votes.
Kondisi ini, bayang-bayang kekalahan Donald Trump yang diiringi oleh ancamannya, membuat AS bergejolak.
Demonstrasi, yang melibatkan demonstran yang menenteng senjata api, meledak hebat.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR