"Saya khawatir tentang kemungkinan konflik militer antara kedua belah pihak, bahkan mungkin dalam waktu dekat," ujar dia.
Kinmen yang berpenduduk 140.000 jiwa terletak hanya 3,2 km dari China daratan dan dikuasai pasukan Nasionalis pada akhir perang saudara pada 1949 yang membentuk China dan Taiwan.
Ian Easton, penulis buku tentang perang, menyebutkan, dunia mengabaikan ketegangan yang berputar-putar di Selat Taiwan karena risikonya.
"Ini adalah titik nyala yang paling berbahaya, paling tidak stabil, dan paling berpengaruh di planet ini," kata Senior Director Project 2049 Institute, sebuah lembaga think tank yang mengkhususkan diri dalam urusan China-Taiwan, kepada AFP, seperti Channel News Asia lansir.
Apalagi, Presiden China Xi Jinping pernah menggambarkan pengambilalihan Taiwan sebagai "persyaratan tak terelakkan untuk peremajaan besar rakyat China", sebuah proyek yang ingin Beijing selesaikan pada 2049, tepat seratus tahun berdirinya Tiongkok.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR