Advertorial
Intisari-Online.com - Negara-negara di Eropa, seperti Inggris, Prancis dan Jerman serta merika rupanyang mulai geram dengan tingkah China.
Mereka menilai China tidak terbuka soal virus corona.
Negara-negara tersebut kini bersatu membongkar borok China dan misteri laboratorium di Wuhan.
Bahkan China dan Jerman melancarkan ancaman serius.
Jika China melakukan kesalahan dengan sengaja yang menyebabkan virus corona mewabah di seluruh dunia, negeri tirai bambu itu harus bertanggung jawab dan menerima konsekuensinya.
Awalnya semua negara bersatu untuk mencari solusi dalam memecahkan masalah virus corona yang sudah menjasi masalah global.
Namun, sikap ketidakterbukaan China dalam mengatasi virus ini, dan kurangnya transparansi dalam memberikan informasi soal awal mula virus ini membuat Amerika dan negara-negara Eropa marah.
Dua negara yang saat ini melayangkan gugatan keras ke negeri Panda itu adalah Amerika Serikat dan Inggris.
Kemudian menyusul Jerman dan Prancis.
Amerika dan Inggris menuduh banyak hal ditutupi oleh China terkait dengan pandemi virus corona.
Tak hanya Inggris dan Amerika, kini Prancis dan Jerman pun juga bergabung untuk menyelidiki borok China yang diduga menyembunyikan banyak hal.
Melansir Daily Express pada Minggu (19/4/20), negara-negara itu sepakat China masih merahasikan awal mula virus itu muncul.
Bersama dengan pejabat intelijen AS, Inggris sedang menyelidiki ke dalam Institute Virologi Wuhan yang meyimpan banyak rahasia besar.
Menurut catatan sejarah laboratorium itu melakukan banyak penelitian, salah satunya ekperimen pada virus kelelawar misterius.
Ini menimbulkan banyak spekulasi nahwa laboratorium itu memiliki peran dalam menyebarkan virus corona daripada tuduhan pasar hewan.
Menurut Sky News, Inggris telah bergabung dengan AS dan kelompok Intelijen lain untuk memastikan dugaan tersebut.
Mereka berupaya mencari tahu dan menetapkan sumber Covid-19 yang selama ini masih menjadi misteri.
Lebih dari 4 bulan sejak Desember 2019, asal mula virus itu masih menjadi misteri, setelah bukti yang menuduh pasar hewan di Wuhan dianggap tidak cukup kuat.
Minggu ini investigasi Fox News, mengungkapkan bahwa dokumen China yang diklasifikasikan menunjukkan pasar hewan itu mungkin tidak pernah menjual kelelawar.
Sebaliknya, intelijen AS dan Inggris percaya pasar hewan hanya dijadikan pengalihan isu untuk menepis tuduhan yang dialamatkan ke laboratorium di Wuhan.
Komunitas intelijen AS semakin yakin wabah itu datanng secara tidak sengaja dari laboratorium Wuhan yang mempelajari penyakit pada kelelawar.
Sekretaris pertahanan AS Mark Esper mengatakan, "Ini adalah sesuatu yang telah kami perhatikan seksama selama beberapa waktu."
Menurut laporan rahasia, virus itu bukan buatan manusia, dan tidak dimaksudkan sebagai bio-weapon, atau senjata biologis.
Sebaliknya dipahami bahwa penularan awal virus adalah dari kelelawar ke manusia.
Pasien nol yang masih disembunyikan China kemungkinan besar adalah, pegawai magang di laboratorium Wuhan yang tidak sengaja terinfeksi dan menyebarkannya ke populasi umum.
Penyelidikan Washington Post mengungkapkan bahwa pejabat kedutaan besar AS prihatin dengan prosedur keamanan di laboratorium itu sejak 2018 silam.
Laporan itu mengatakan, "selama interaksi dengan para ilmuwan di laboratorium Wuhan, mereka mencatatkan kekurangan seriusan dari teknisi yang terlatih hingga penyelidik yang diperlukan untuk mengoperasikan peralatan laboratorium dengan aman."
(*)
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul GERAM, Amerika, Inggris,Jerman & Prancis Bersatu Bongkar Borok China & Misteri Laboratorium di Wuhan