Advertorial
Intisari-online.com - Selain megah dan indah, daerah Terlarang ini merupakan simbol budaya Tiongkok.
Di dalamnya menyimpan kisah yak terhitung banyaknya, menarik, sekaligus menyeramkam.
Menurut Eva.vn, daerah terlarang, ini merupakan bekas istana kekaisaran China, yang terletak di Beijing, dibangun oleh Kaisan Yongle Chu De, dari Dinasti Ming.
Sejak dibangun, hingga sekarang, kawasan terlarang itu, menjadi rumah Kaisar China dengan Harem, yang diselimuti banyak misteri di baliknya.
Dibangun tahun 1406 hingga 1420, kawasan itu laiknya kota dengan 980 bangunan di atas lahan seluas 720.000 meter persegi.
Secara total, benteng ini memiliki 9.999 kamar karena 9 dianggap keberuntungan dalam konsepsi Tiongkok.
Tidak hanya raja dan anggota kerajaan, kota terlarang ini adalah kediaman wanita cantik, selir, hingga budak dari kerajaan.
Tetapi banyak orang terbunuh selama tinggal disini, belum lagi orang-orang yang terbunuh ketika membangun kawasan ini.
Banyak orang tua di China percaya kota ini dianggap terlarang, karena banyak kejahatan dilakukan dan menjadi penyebab kematian.
Itu sebabnya, istana ini menjadi destinasi paling menakutkan saat orang-orang mengunjungi Beijing.
Setiap sore hal buruk kerap terjadi di kota terlarang ini, seperti penampakannya yang dingin dan kusam, bahkan hampir tak pernah dibuka selepas jam 16.00.
Sesekali orang melihat bayangan putih, melintas di kawasan bangunan ini, diiringi suara tawa, seruling wanita terdengar menjelang malam.
Para penjaga mengatakan, mereka sering melihat bayangan putih berkeliaran di malam hari.
Mereka pernah mengejarnya, namun berakhir di jalan buntu, dan tidak menemukan sosok tersebut.
Selain itu, turis yang menghadiri pameran perhiasan di kota terlarang itu, pada malam hari pernah mendengar bisikan yang berbunyi, 'permata itu milikku'.
Hingga kini misteri tersebut belum terpecahkan sama sekali, namun di masa lalu banyak kejadian buruk terjadi di istana tersebut.
Beberapa peneliti percaya, istana ini adalah tempat tidak stabil, raja tidak boleh disinggung ketika melakukan hal tabu, sementara ratu dan selir bisa dipermalukan dan dipenjara sampai mati.
Selama Dinasti Ming, agama sangat dihargai, karena bisa diambil keuntungan dari poin ini.
Beberapa penganut Tao, mencoba membaur dengan istana, tetapi menggunakan cara jahatnya untuk mempengaruhi kaisar.
Mereka memikat wanita cantik di bawa ke istana, sebagai selir dan harem, sehingga mencipakan skandal di dalam istana.
Sehingga terjadilah perzinaan, kejahatan dan fintah terjadi, orang-orang istana ada yang dibunuh dengan hukuman penggal.
Hal ini membuat kondisi istana pasang surut, sehingga membawa sejarah kelam bagi istana ini.
Kaisar ketakutan, karena merasa banyak orang bersalah bisa masuk ke dalam istana.