Dalam dekade ini setelah berakhirnya Perang Dunia II dan demikian pula Perang Korea, DPRK menghubungi kampanye yang mendorong etnis Korea di Jepang untuk bermigrasi ke negara mereka.
Itu adalah kampanye yang rumit, dan tanpa pengetahuan atau pemahaman tentang seperti apa kehidupan di Korea Utara, banyak yang mendaftar untuk itu.
Keluarga Ko termasuk di antara para relawan. Namun mereka akan tinggal di Pyongyang.
Ko tumbuh menjadi penari dan pemain. Dia bergabung dengan Mansudae Art Troupee di tahun 1970-an.
Tak lama kemudian, dia akan bertemu dengan pimpinan DPRK, Kim Jong Il, meski detail hubungan mereka tidak jelas dan tentu saja tidak tersedia seperti halnya cerita lain tentang Korea Utara.
Tapi diperkirakan Ko Young-hui dan Kim Jong-il memiliki hubungan asmara yang berlangsung beberapa tahun.
Ko sendiri meninggal dunia, dilaporkan karena kanker, meninggalkan anaknya yang akan naik ke tampuk kekuasaan.
Dengan fakta bahwa Ko memiliki 'warisan' Jepang membuatnya tidak disukai, citra Ko sempat diubah untuk mendukung posisi Kim.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR