Advertorial
Intisari-Online.com - Kim Jong-un lahir dari istri ketiga Kim Jong-il, pemimpin tertinggi Korea Sebelumnya.
Meski begitu, pada akhirnya Kim Jong-un menjadi pengganti ayahnya, melangkahi kakak tirinya yang diunggulkan, Kim Jong-nam.
Berbicara tentang ibu Kim Jong-un, sosok yang satu ini tak banyak disorot semasa hidupnya.
Hal tersebut tak mengherankan mengingat Korea Utara, juga Keluarga Kim sangat menjaga kerahasiaannya.
Meski belakangan, Kim Jong-un menampilkan hal yang sedikit berbeda, di mana sang istri Ri Sol-ju tampak cukup sering tampil di muka publik.
Ibu Kim Jong-un sendiri diyakini lahir pada tahun 1952 dan meninggal pada tahun 2004, sebelum anaknya 'naik tahta'.
Namun, wanita bernama Kim Young-hui (juga dieja Kim Young-hee) ini disebut memiliki pengaruh besar terhadap anak-anaknya, termasuk Kim Jong-un.
Menjadi istri kesayangan Kim Jong-il, siapa sangka kehadiran Kim Young- hui, disebut sempat tidak disukai ayah mertuanya yang tak lain pendiri Korea Utara, Kim Il-sung, mengapa?
Hal itu lantaran fakta bahwa ibu Kim Jong-un memiliki separuh darah Jepang, ia merupakan keturunan Korea-Jepang yang lahir di Jepang.
Seperti diketahui, Korea Utara memiliki sejarah pahit dengan Negeri Sakura.
Selama puluhan tahun, yaitu pada 1910 hingga akhir Perang Dunia II, Korea berada di bawah jajahan Jepang.
Penjajahan tersebut berakhir ketika Jepang menyerah di akhir Perang Dunia II, sementara Kim Il-sung tampil sebagai pahlawan dan memimpin Korea Utara sejak 1948 hingga kematiannya.
Seperti yang dilaporkan Bustle.com mengutip NK News, bahwa setengah warisan Jepang Ko membuatnya tidak disukai, menurut "cita-cita revolusioner yang dianut oleh negara."
Sementara Thae Yong Ho, mantan diplomat senior Korea Utara, dalam bukunya tentang keluarga Kim, menulis tentang perasaan Kim terhadap ibunya, dan bagaimana kakeknya dan mantan pemimpin Korea Utara, Kim Il Sung, tidak menerima Ko.
Fakta kelahirannya yang memiliki setengah warisan Jepangnya dilaporkan tidak disukai.
The New York Times mencatat bahwa rincian tentang ibu pemimpin Korea Utara adalah "rahasia yang dijaga ketat di negara ini."
Selain itu, diungkap Thae, Kim Jong-un mengkritik pamannya, Jang Song Thaek, karena dianggap merusak hubungan antara kakek dan ibunya.
Jang sendiri dieksekusi karena "pengkhianatan" pada tahun 2016, menurut New York Times.
Bagaimana asal usul ibu Kim Jong-un, Ko Young-hui, yang berdarah Jepang?
Melansir visitthedprk.org, Ko Young-hee lahir di Jepang dari ayah Korea dan ibu etnis Jepang.
Ayahnya pernah bekerja sebagai Buruh di Osaka, yang umum pada saat itu mengingat Kekaisaran Jepang telah memanfaatkan tenaga kerja Korea dalam industrinya.
Jepang sendiri memiliki komunitas etnis Korea yang sangat besar.
Ayah Ko Young-hui bekerja di sebuah pabrik jahit yang memproduksi peralatan untuk Tentara Kekaisaran Jepang.
Pada tahun 1952, beberapa tahun setelah perang usai, Ko lahir.
Dalam dekade ini setelah berakhirnya Perang Dunia II dan demikian pula Perang Korea, DPRK menghubungi kampanye yang mendorong etnis Korea di Jepang untuk bermigrasi ke negara mereka.
Itu adalah kampanye yang rumit, dan tanpa pengetahuan atau pemahaman tentang seperti apa kehidupan di Korea Utara, banyak yang mendaftar untuk itu.
Keluarga Ko termasuk di antara para relawan. Namun mereka akan tinggal di Pyongyang.
Ko tumbuh menjadi penari dan pemain. Dia bergabung dengan Mansudae Art Troupee di tahun 1970-an.
Tak lama kemudian, dia akan bertemu dengan pimpinan DPRK, Kim Jong Il, meski detail hubungan mereka tidak jelas dan tentu saja tidak tersedia seperti halnya cerita lain tentang Korea Utara.
Tapi diperkirakan Ko Young-hui dan Kim Jong-il memiliki hubungan asmara yang berlangsung beberapa tahun.
Ko sendiri meninggal dunia, dilaporkan karena kanker, meninggalkan anaknya yang akan naik ke tampuk kekuasaan.
Dengan fakta bahwa Ko memiliki 'warisan' Jepang membuatnya tidak disukai, citra Ko sempat diubah untuk mendukung posisi Kim.
Dia disebut sebagai "ibu yang hebat" atau mirip dengan Kim Jong Suk, "ibu dari Songun Korea".
Namun upaya pemuliaan ini kemudian lenyap dengan cepat. Latar belakangnya yang berasal dari Jepang, secara politik bermasalah dan dia kembali ke ketidakjelasan.
Disebut itu menandai kehidupan Ko Young-hui, yang sebagian besar hidup pada masa di mana perempuan terpinggirkan dalam politik Korea Utara.
Itu adalah kehidupan dan warisan yang sebagian besar dihabiskan dalam kerahasiaan, namun pada saat yang sama sangat penting.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari