Advertorial

Saat Ini Mungkin Indonesia Bukan Apa-apa, Tetapi Pakar Dunia Memprediksi Tahun 2030 Indonesia Bakal Jadi Kekuatan Ekonomi ke-7 Dunia Kalahkan Inggris dan Jerman, Ini Penjelasannya

Khaerunisa

Editor

Dibandingkan negara-negara besar di dunia, ekonomi Indonesia saat ini bukanlah apa-apa. Namun, apa yang akan terjadi beberapa tahun mendatang?
Dibandingkan negara-negara besar di dunia, ekonomi Indonesia saat ini bukanlah apa-apa. Namun, apa yang akan terjadi beberapa tahun mendatang?

Intisari-Online.com - Dibandingkan negara-negara besar di dunia, ekonomi Indonesia saat ini bukanlah apa-apa.

Namun, apa yang akan terjadi beberapa tahun mendatang?

Sebuah laporan menunjukkan bahwa Indonesia akan menjadi ekonomi terbesar ke-7 di dunia pada 2030.

Melansir cnbc.com (25/9/2012), Laporan oleh McKinsey Global Institute menunjukkan bahwa Indonesia berada di jalur untuk menjadi ekonomi terbesar ke-7 di dunia pada tahun 2030.

Baca Juga: Bukan China Apalagi Amerika, Australia Ternyata Waspada dengan Indonesia Sejak Lama, Sebut Indonesia Berpotensi Mengalahkan China di Masa Depan, 'Sekutu yang Hebat dan Musuh yang Menakutkan'

Bagaimana hal itu terjadi?

Laporan tersebut melihat bahwa populasi muda negara, kelas konsumen baru, dan urbanisasi yang pesat di kota-kota sebagai alasannya.

Beberapa faktor tersebut disebut akan mengangkat ekonomi Indonesia senilai $ 850 miliar, naik sembilan peringkat dari posisi saat laporan tersebut dibuat, yaitu di ekonomi terbesar ke-16 secara global.

Penemuan tersebut tidak mengungkapkan peringkat yang diproyeksikan dari ekonomi lain, dan didasarkan pada metode "pemodelan kepemilikan" yang menolak untuk diuraikan lebih lanjut oleh McKinsey.

Baca Juga: Password Wifinya Dibagikan Cuma-cuma pada Tetangga, 5 Bulan Kemudian Para Tetangga yang Nyambung Wifi Mendadak Ditangkap Polisi, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Menurut laporan tersebut, ekonomi Indonesia akan didukung oleh sekitar 90 juta konsumen tambahan dengan daya beli yang cukup besar pada tahun 2030.

Hal itu membuat "kelas konsumennya lebih kuat daripada ekonomi mana pun di dunia selain China dan India".

Populasinya yang relatif lebih muda juga akan menjaga produktivitas ekonomi tetap tinggi.

McKinsey memperkirakan bahwa 70 persen penduduk Indonesia akan tetap berusia antara 15 dan 64 tahun dalam 18 tahun ke depan.

Baca Juga: Terus-menerus Diinvasi China, Ratusan Ribu Warga Hong Kong 'Kabur' dan Pindah Kewarganegaraan, Negara Eropa Ini yang Jadi Pilihan Karena Dianggap Lebih Kuat dari China

"Indonesia memiliki populasi yang jauh lebih muda, produktif, dan berkembang.

"Itu adalah pandangan demografis yang berbeda dengan situasi di banyak ekonomi Eropa Barat, di mana angkatan kerja akan statis atau menurun jumlahnya di masa depan," kata Raoul Oberman, Ketua dari McKinsey & Company, Indonesia.

Sementara itu, laju urbanisasi yang cepat di Indonesia, terutama di kota-kota kecilnya, seiring dengan meningkatnya rantai nilai akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan negara.

McKinsey memperkirakan bahwa 86 persen dari PDB di Indonesia akan berasal dari daerah perkotaan pada tahun 2030.

Baca Juga: Ingat, Meski Nasi Putih Dimakan Setiap Hari Tapi Jangan Pernah Makan Nasi dengan 4 Ciri Berikut Ini, Efeknya Lebih Mengerikan Daripada Manfaatnya

“Daerah yang lebih luas di sekitar Jakarta dan Surabaya merupakan kekuatan ekonomi Indonesia saat ini, tetapi kami mengharapkan pertumbuhan yang kuat di kota-kota seperti Pekanbaru, Pontianak, Karawang, Makassar, dan Balikpapan yang semuanya berada di luar Jawa,” kata Oberman.

Laporan tersebut juga menyoroti tantangan utama yang dihadapi ekonomi Indonesia, yang melibatkan produktivitas rendah, meningkatnya ketidaksetaraan, dan melonjaknya permintaan konsumen, serta mengatakan negara itu berada pada "titik kritis".

"Ini (Indonesia) perlu membangun kinerja mengesankan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja menjadi 4,6 persen - itu 60 persen lebih tinggi daripada dalam dekade terakhir," kata Oberman.

"Ini (Indonesia) juga perlu mengatasi kekhawatiran tentang meningkatnya ketidaksetaraan dan mengelola permintaan yang melonjak dari kelas konsumen yang berkembang untuk memenuhi target pertumbuhan PDB jangka panjang pemerintah," katanya.

Baca Juga: Kasus Langka Covid-19: Awalnya Sehat, Justru Bisa Terkena Diabetes Tipe 1 Karena Covid-19, Ini Penjelasan Dokter

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait