"Saya menulis buku ini untuk mengubah citra gelap yang dipegang oleh masyarakat di Jepang," ucapnya.
Buku setebal 166 halaman itu menceritakan dengan sungguh-sungguh bagaimana dia menahan diri untuk tidak berhubungan seks selama lebih dari satu dekade hingga "kesempatan terakhir" untuk memiliki bayi, pada usia 37 tahun.
Ayah dari putri Tendo, bernama Komachi, adalah seorang fotografer, yang mana hubungan mereka tidak cukup baik dan dia sekarang merasa terasing.
Stigma masyarakat terhadap situasinya membayanginya ke tempat-tempat umum, seperti rumah sakit dan bangsal kantor setempat.
"Full Moon Baby" adalah buku bacaan ringan dibandingkan dengan "Yakuza Moon," yang telah terjual lebih dari 100.000 eksemplar sejak dirilis pada 2004.
Versi bahasa Inggris, salah satu dari lebih dari puluhan bahasa, di mana ia muncul, menyusul 3 tahun kemudian.
Itu adalah gambaran yang jujur tentang kehidupan yang brutal.
Sebagai seorang anak muda, bullying yang terus-menerus karena menjadi anggota keluarga yang bekerja untuk massa, akhirnya mendorong Tendo ke masyarakat pinggiran.
Baca Juga: Covid Hari Ini 22 Oktober 2020: Vaksinasi Corona Ditargetkan November, Ini 5 Rekomendasi PB IDI
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR