Advertorial

Diyakini Bakal Pamer Kemampuan Rudal Balistik Barunya yang Mematikan Tahun Depan, Pakar Sebut Tingkah Korut Biasanya Sangat Provokatif di Masa-masa Ini

Khaerunisa

Penulis

Rudal balistik antarbenua baru milik Korut dipamerkan dalam 
parade militer beberapa waktu lalu. Diyakini pula Korut bakal melakukan uji coba
Rudal balistik antarbenua baru milik Korut dipamerkan dalam parade militer beberapa waktu lalu. Diyakini pula Korut bakal melakukan uji coba

Intisari-Online.com - Bertepatan dengan peringatan ulang tahun Partai Buruh ke-75, Korea Utara meluncurkan rudal balistik antarbenua terbarunya.

Rudal balistik antarbenua baru milik Korea Utara dipamerkan dalam parade militer yang diselenggarakan Kim Jong-un di tengah pandemi.

Selain itu, diyakini pula Korea Utara bakal memamerkan kemampuan rudal tersebut dalam uji coba awal tahun depan.

Keyakinan pakar salah satunya karena Korea Utara biasanya sangat provokatif dalam masa tertentu.

Baca Juga: Lebih Rendah dari Hewan, Sebuah Dokumen Ungkap Bagaimana Perlakuan yang Diterima Para Tahanan Praperadilan di Rezim Kim Jong-un Korea Utara

Melansir Express.co.uk (21/10/2020), Sebuah sumber mengatakan otoritas Korea Utara akan menguji rudal baru mereka yang mematikan awal tahun depan, setelah negara itu meluncurkan hulu ledak nuklir beberapa minggu lalu.

Kini, sumber internal telah memperingatkan bahwa negara itu ingin memamerkan kemampuan misilnya dengan serangkaian tes yang dimulai tahun depan.

Itu terjadi setelah laporan menunjukkan ICBM (Intercontinental Ballistic Missile) Korea Utara tidak dapat mencapai atmosfer.

Seorang sumber yang dekat dengan militer Korea Utara mengatakan kepada Daily NK bahwa negara itu sedang mencari uji coba ICBM baru mereka dengan tes masuk kembali atmosfer.

Baca Juga: 'Mirip Sufi,' Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti Kini Selalu Bawa Tongkat untuk Berjalan, Begini Reaksinya saat Dikomentari

“Pihak berwenang sedang mempersiapkan tes ICBM baru untuk awal tahun depan," katanya.

Namun, waktu untuk uji coba tersebut bisa berubah kapan saja tergantung keputusan pimpinan, ujarnya.

Belum dapat dipastikan apakah ICBM mampu mencapai atmosfer, karena Korea Utara baru melakukan tes di ketinggian.

Sementara itu, Bruce Klingner, spesialis Korea Utara di Heritage Foundation, juga mengharapkan untuk melihat tes ICBM tahun depan.

Baca Juga: Rakyat Thailand Sudah Muak, Mereka Ultimatum PM Prayut Chan-o-cha untuk Mengundurkan Diri dalam 3 Hari Ini

“Apa yang saya harapkan adalah melihat ICBM diuji tahun depan," katanya.

Menurutnya, Korea Utara biasanya sangat provokatif di tahun pertama pemerintahan dua negara, Amerika Serikat atau Korea Selatan.

“Korea Utara cenderung… melakukan sesuatu yang sangat provokatif di tahun pertama pemerintahan baru AS atau Korea Selatan," katanya.

Dia menambahkan negara itu dapat mengawasi pemilihan AS dengan cermat, dan sekarang "memiliki cara yang ampuh untuk menandakan ketidakpuasan mereka sekarang dengan menguji rudal ini".

Baca Juga: Taiwan Didorong Menjadi Negara 'Landak', Ini Alasan Mengapa Mereka Membeli Paket Senjata dari AS Senilai 1,8 Miliar Dolar Lebih!

Sebagai hasil dari pembatasan ICBM baru, Korea Utara juga berencana untuk melakukan lebih banyak perbaikan.

Pihak berwenang berencana untuk memiliki sistem rudal yang membawa empat hulu ledak pada tahun 2022 dengan lebih banyak miniaturisasi senjata yang ada.

Sumber tersebut juga mengklaim bahwa rudal baru tersebut memiliki jangkauan maksimum 15.000 kilometer, tetapi tidak memiliki mesin roket berbahan bakar padat.

Meskipun demikian, otoritas Korea Utara memuji sistem baru mereka, dan mengklaim dalam bentuknya saat ini ICBM dapat "menghancurkan sepenuhnya" daratan AS "kapan saja".

Baca Juga: Keberadaanya Ditakuti Rusia dan China, Pesawat Mata-Mata Amerika Ini Sempat Mau Mampir Indonesia Tetapi Ditolak Jokowi, Ini Kemampuan Mengerikan Pesawat Tersebut

Itu terjadi setelah para pejabat AS memperingatkan rudal baru Korea Utara menimbulkan ancaman global.

Menteri Pertahanan AS Mark Esper, berbicara sebelum pertemuan dengan perwakilan Korea Selatan Suh Wook, mengatakan AS tetap berkomitmen untuk membantu menjaga perdamaian.

"Kami setuju bahwa program rudal nuklir dan balistik Korea Utara tetap menjadi ancaman serius bagi keamanan dan stabilitas kawasan dan dunia," katanya.

“Amerika Serikat tetap berkomitmen terhadap keamanan Republik Korea," tegasnya.

Baca Juga: Jerman Sampai Ikut Berang, Bukan Urus Rakyat Tetapi Malah Foya-foya di Hotel dengan Selirnya, Ini Pernyataan Menohok Jerman Kepana Raja Thailand

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait