"Baiklah, jurnalis konyol lainnya menulis dengan sedikit imajinasi tentang "orang China yang berbahaya" di Timor Leste," tulis Ramos Horta.
"Tapi kali ini bukan seorang jurnalis atau akademisi Australia yang membayangkan "pengaruh China" di Timor Leste, biang keladinya adalah jurnalis Jepang," ungkapnya.
Kemudian Ramos Horta menuliskan bahwa semua isu tersebut semua berawal dari pernyataan jurnalis asal Jepang.
"Dan jurnalis Jepang terkenal tidak bisa dan tidak ingin berpura-pura "objektif" ketika menulis tentang China," ungkap Ramos Horta.
Ternyata semua kekesalan Ramos Horta berawal dari tulisan Jurnalis Jepang ini pada 2017 silam.
Diketahui, Jun Suzuki-San menulis di surat kabar Nikkei, "Timor Lorosa'e terletak di titik strategis secara geopolitik, antara Pasifik dan samudra Hindia, dan para tetangga khawatir China akan meningkatkan kehadirannya di negara itu tidak hanya secara ekonomi tetapi juga secara militer. Ini bukannya tidak berdasar. ketakutan - kapal perang China melakukan kunjungan pertama mereka ke Dili tahun lalu."
Source | : | Global Times |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR