Berikut ini risiko yang mengancam gadis di bawah umur saat hamil di usia muda:
1. Organ reproduksi untuk gadis dengan umur di bawah 20 tahun ia belum siap untuk berhubungan seks atau mengandung.
Jika terjadi kehamilan berisiko mengalami tekanan darah tinggi (karena tubuhnya tidak kuat).
Kondisi ini biasanya tidak terdeteksi pada tahap-tahap awal, tapi nantinya menyebabkan kejang-kejang, perdarahan bahkan kematian pada ibu atau bayinya.
Bahkan 60% lebih wanita yang melahirkan di usia muda mungkin meninggal pada tahun pertama kehidupan daripada mereka yang lahir dari ibu yang berusia lebih dari 19 tahun, dan keluarga lebih cenderung menjadi miskin dan tidak sehat.
2. Kondisi sel telur pada gadis dibawah 20 tahun, belum begitu sempurna.
Sehingga dikhawatirkan bayi yang dilahirkan mengalami cacat fisik atau cacat bawaan lainnya.
3. Berisiko mengalami kanker serviks (kanker leher rahim).
Karena semakin muda usia pertama kali seseorang berhubungan seks, maka semakin besar risiko daerah reproduksi terkontaminasi virus.
Sebuah studi terbitan Journal of Social and Personal Relationship tahun 2012 mengatakan bahwa 25 tahun adalah batas usia paling ideal untuk menikah.
Sementara itu, Biro Sensus AS tahun 2013 melaporkan bahwa usia ideal menikah adalah mulai usia 27 tahun untuk perempuan dan 29 untuk pria.
Di usia ideal inilah wanita akan memiliki pemikiran yang lebih rasional, lebih bahagia, bahkan rumah tangga disinyalir akan langgeng seumur hidup.
(Penulis: Kontributor Lombok Tengah, Idham Khalid | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pelajar SMK Nikahi 2 Gadis dalam Sebulan, Ibunya Pingsan")
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR