Advertorial

Tak Percaya pada PM Muhyiddin, Tolak Klaim Anwar Ibrahim, Mahathir Sebut Akan Ada Situasi di mana Tidak Ada Pemerintah di Malaysia

Tatik Ariyani

Penulis

Mengenai klaim Anwar Ibrahim, Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad meragukan klaim pemimpin oposisi tersebut.
Mengenai klaim Anwar Ibrahim, Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad meragukan klaim pemimpin oposisi tersebut.

Intisari-Online.com - Saat ini, politik Malaysia sedang bergejolak.

Anwar Ibrahim mengklaim bahwa dirinyamemiliki dukungan mayoritas di parlemen untuk mengambil jabatan perdana menteri.

Seperti diketahui bahwa saat ini posisi perdana menteri Malaysia ditempati oleh Muhyiddin Yassin.

Mengenai klaim Anwar Ibrahim, Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad meragukan klaim pemimpin oposisitersebut.

Baca Juga: Ditutupi Mati-matian oleh Australia Lewat Lobi-lobi Tingkat Tinggi, Inilah Laporan Dunn, Nyaris Bikin Timor Leste Langsung Lepas dari Genggaman Indonesia Hanya Dua Tahun Setelah Invasi

Bahkan, menurut Mahathir, jika Anwar berhasil menjadi perdana menteri Malaysia, negara akan tetap berada dalam kebuntuan politik.

Anwar Ibrahim bertemu Raja Malaysia pada Selasa (13/10) dalam upaya untuk membuktikan bahwa dia memiliki dukungan mayoritas parlemen untuk membentuk pemerintahan baru dan mengambil alih jabatan perdana menteri dari Muhyiddin Yassin.

Mahathir, yang membimbing Anwar dan banyak pemimpin tertinggi di negeri jiran, mengatakan, bahkan dengan kepemimpinan baru, Malaysia akan tetap rentan terhadap perubahan aliansi politik.

Terutama, oleh partai yang pernah berkuasa, Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO).

Baca Juga: ‘Jika Saja Saya Mengenalnya Lebih Cepat’ Tangis Pengantin Pria Ini yang Harus Kehilangan Calon Pengantin Wanitanya Sesaat Sebelum Langsungkan Akad Nikah

"Jadi situasinya sangat tidak pasti. Bagaimanapun juga, akan ada situasi di mana tidak ada pemerintah di negara ini," kata Mahathir kepada Reuters dalam wawancara di kantornya di Kuala Lumpur, Jumat (16/10).

Mahathir, dengan dukungan Anwar, mengarahkan oposisi ke kemenangan bersejarah dalam pemilu 2018, mengakhiri enam dekade pemerintahan UMNO dengan kampanye melawan korupsi.

Tetapi, pemerintahannya runtuh setelah pertarungan awal tahun ini, membuka jalan bagi Muhyiddin untuk mengambil posisi Mahathir pada Maret lalu dengan dukungan UMNO.

Mahathir menegasakan, dia tidak mendukung Anwar atau Muhyiddin.

Baca Juga: Omong Kosong Soal Janji saat Berdamai dengan UEA dan Bahrain, Faktanya Israel Makin Merasa di Atas Angin, Pencaplokan Tepi Barat Terbesar dalam Satu Dekade Sudah Diresmikan Netanyahu

Politisi veteran berusia 94 tahun ini dan lima anggota parlemen lainnya dari Partai Pejuang yang baru Mahathir dirikan mengajukan mosi tidak percaya pada kepemimpinan Muhyiddin pada Jumat (16/10).

Mahathir juga menolak klaim Anwar tentang dukungan mayoritas parlemen.

"Ini adalah hal yang paling disukai Anwar. Sudah tiga kali dia mengklaim mendapat dukungan bahwa dia akan menjadi perdana menteri yang benar, hanya untuk menemukan bahwa dia tidak memiliki dukungan," sebut Mahathir.

Baca Juga: Dunia Benar-benar Sedang Terguncang, Negara Teraman di Dunia Ini Tiba-tiba Dongkrak Anggaran Militernya Setelah 70 Tahun, Bahkan Terapkan Wajib Militer kepada Wanita, Ini Pemicunya

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Mahathir: Akan ada situasi di mana tidak ada pemerintah di Malaysia"

Artikel Terkait