Dunia mengetahui letusan ini 24 jam setelah kejadian, berkat sumber dari Jakarta.
Ini adalah bencana alam pertama yang tercatat dengan sangat cepat.
"Saya adalah penumpang kapal uap di Selat Malaka ketika saya melihat pemandangan yang tidak biasa di langit, seperti obor raksasa yang bersinar," tulis seorang pelaut dalam buku hariannya tahun 1883.
Ledakan itu menyebar hingga ke Australia, Samudra Hindia, dan Mauritius.
Pelaut Inggris, 70 km dari tempat kejadian, mengatakan mereka masih bisa mendengar ledakan.
"Ledakan itu tercatat hingga 172 desibel pada jarak lebih dari 100 km. Ini jelas merupakan suara yang sangat keras," kata peneliti Aatish Bhatia.
Perlu diketahui bahwa lima hari kemudian, stasiun meteorologi di 50 kota di seluruh dunia masih mencatat ledakan.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR