Penulis
Intisari-online.com -Tiongkok sepertinya sudah siap bermain api untuk mengklaim apa yang mereka anggap milik mereka.
Arahan dari pemimpin tertinggi yaitu Xi Jinping sudah jelas sebutkan jika tentaranya harus bersiap perang.
Mengutip South China Morning Post, Xi Jinping, yang sedang dalam tur ke China selatan, pada hari kedua kunjungi pangkalan militer China.
Dalam kunjungan ke pangkalan militer tersebut, Xi meminta militernya untuk meningkatkan kesiapan perang mereka dan 'siaga setiap saat'.
Guangdong tur
Xi Jinping sedang dalam perjalanan tur ke Guandong saat ini.
Kunjungan itu selain bersifat militer, juga bersifat diplomatik.
Ia kunjungi Shantou, kampung halaman bagi para warga China yang berada di luar negeri.
Baca Juga: Jadi Musuh Sejuta Umat, China Resmi Jadi Negara Paling Dibenci di Dunia, Bahkan Hampir 100%!
Tur tersebut merupakan bagian dari perayaan untuk menandai perayaan 40 tahun berdirinya zona ekonomi istimwea Shenzen pada Rabu kemarin.
Lalu, ia sekalian kunjungi pangkalan militer dekat dengan Shantou, sebelah timur provinsi yang bersangkutan.
Xi sendiri mengatakan kepada pasukan marinir bahwa mereka seharusnya menargetkan pasukan mereka menjadi pasukan yang "multifungsi, cepat merespon dan siap di segala cuaca dan wilayah".
"Kalian semua harus fokus kepada pikiran dan energi Anda untuk bersiap perang kapan saja, serta selalu siaga," ujar Xi.
Pidato tersebut disiarkan oleh saluran siaran negara CCTV.
"Marinir memiliki berbagai misi berbeda dan kebutuhan yang akan diminta kepada kalian akan bermacam-macam," ujarnya.
"Itu sebabnya Anda semua harus tingkatkan latihan Anda agar siap untuk berangkat perang, serta tingkatkan kemampuan berperang Anda."
Xi Jinping rupanya juga ketua Komisi Militer Pusat.
Ia mengatakan kepada para marinir jika mereka seharusnya memikul "tanggung jawab penting".
Hal ini terkait dengan menjaga teritori China dan kedaulatan negara tersebut.
Marinir juga harus memastikan kepentingan maritim China dan kepentingan China di negara lain akan senantiasa aman.
Secara tidak langsung, hal itu merujuk pada klaim Beijing atas Taiwan dan Laut China Selatan.
Kunjungan penuh agenda
Kunjungan Xi Jinping ini bukanlah kunjungan tur belaka.
Ada alasan mengapa Xi datangi pangkalan militer negara Tangan Besi itu.
Hal ini berkaitan dengan ketegangan yang senantiasa meningkat di sepanjang Selat Taiwan.
Taiwan sampai saat ini dibantu oleh Amerika Serikat (AS), musuh abadi bagi China.
Beijing berjanji akan mengembalikan kekuasaan mereka di Taiwan, yang ingin memerdekakan diri dari China.
Respon China terhadap suplai senjata AS ke Taiwan
Juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian Selasa lalu mengatakan Beijing akan berikan sikap yang tegas untuk merespon laporan bahwa Kongres AS sedang mereview tiga perjanjian pengiriman senjata ke Taiwan.
"AS harus segera membatalkan penjualan senjata ke Taiwan.
"Tak hanya itu, AS juga harus segera hentikan perjanjian senjata apapun dan memotong ikatan militer mereka," ujar Zhao.
Siangnya, Xi mengunjungi Shantou, dan janjikan China akan mencapai mimpi mereka berupa "pembaruan negara" meskipun tantangan yang menanti sangat banyak.
Dalam video yang dirilis oleh pengguna media sosial, Xi terlihat di Shantou dan katakan ia akan perkuat posisi Shenzhen.
Selanjutnya, ia berjanji China akan mulai reformasi dan mulai membuka negara mereka, untuk lanjutkan membangun negara China yang modern dan maju di segala sisi."
Shantou sendiri adalah satu dari empat zona ekonomi istimewa yang dipilih sendiri oleh Beijing pada awal mula reformasinya.
Namun Shantou masih di belakang Shenzhen, kota perkembangan teknologi di China.
Tapi bagi Xi Jinping, Shantou juga sudah berkontribusi besar untuk China, dan reformasi negara tersebut.
Taipan terkenal banyak yang lahir di Shanthou dan kota sebelahnya, Chaozhou.
Termasuk di antaranya adalah miliuner Li Ka-Shing, pendiri Tencent Pony Ma Huateng dan pendiri Gome Huang Guangyu.
Sedangkan di Shenzhen, agenda Xi antara lain bertemu pejabat dari kota-kota di zona perkembangan Greater Bay Area.
Ia akan bertemu dengan pemimpin Hong Kong Carrie Lam Cheng Yuet-ngor dan pemimpin Makau Ho lat-seng.
Kunjungan Xi ke Guangdong datang dua minggu sebelum rapat pleno Partai Komunis untuk rencanakan perkembangan ekonomi dan sosial yang diharapkan akan disetujui.
Dengan pidator Xi, dapat dikatakan agenda China atas Taiwan, Laut China Selatan, perebutan pulau Senkaku dengan Jepang dan Belt and Road Initiative tidak akan berhenti.
Serta dengan ucapannya China akan membuka diri sedikit mirip dengan janji yang dibawa oleh Kaisar Hirohito dalam membangun Jepang modern dengan Restorasi Meiji.
Jangan lupakan, Restorasi tersebut sebabkan Perang Dunia II.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini