Intisari-online.com - Raja Thailand Maha Vajiralongkorn memang dikenal sebagai raja yang penuh dengan sensasi.
Dia dikenal telah melangsungkan pernikahan empat kali dan mengambil banyak selir, Vajiralongkorn lebih banyak menghabiskan waktu di Jerman daripada di negaranya sendiri.
Dilansir dari Reuters, demonstrasi besar-besaran dilakukan rakyat Thailand pada Juli 2020, meminta kemunduran Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha serta menuntut konstitusi baru yang menuntut pengakhiran gangguan terhadap aktivis.
Selain itu, demonstran di Thailand juga menyodorkan 10 tuntutan untuk mereformasi monarki. Mereka tidak ingin mengakhiri monarki, tetapi hanya mereformasinya.
Para demonstran juga mengeluhkan biaya yang harus ditanggung negara karena sang raja tinggal di Jerman.
Raja Vajiralongkorn yang naik takhta sejak kematian ayahnya, Raja Bhumibol Adulyadej pada 2016, mengalihkan semua kepemilikan di perusahaan besar yang dikenal sebagai Biro Properti Mahkota (CPB) ke kepemilikan pribadinya.
Dengan itu, Vajiralongkorn mampu mengendalikan lebih banyak kekayaan dibandingkan Raja Saudi, Sultan Brunei, dan bahkan Kerajaan Inggris.
CPB merupakan salah satu kekayaan kerajaan terbesar di dunia. Perusahaan induk rahasia yang kepemilikan sahamnya ada di perusahaan-perusahaan blue chip Thailand, tepatnya di ibu kota Bangkok.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR