Advertorial

Miliki Utang Sebesar Rp157 Triliun, Maskapai Penerbangan Asal Thailand Ini Bangkrut dan Banting Setir Jadi Jualan Gorengan, Segini Omzetnya Selama Sebulan

Mentari DP

Penulis

Maskapai penerbangan Thai Airways alami kebangkrutan dan banting setir menjadi penjual gorengan olahan sendiri.
Maskapai penerbangan Thai Airways alami kebangkrutan dan banting setir menjadi penjual gorengan olahan sendiri.

Intisari-Online.com - Karena pandemi virus corona (Covid-19) sejumlah orang hingga perusahaan mengalami masalah ekonomi.

Ada karyawan yang di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Bahkan ada perusahaan yang mengalami kebangkrutan.

Salah satu perusahaan besar yang bangkrut adalah maskapai penerbangan Thai Airways.

Diketahui,Thai Airways International adalah maskapai penerbangan nasional Thailand yang didirikan sejak 29 Maret 1960.

Baca Juga: Saling Lempar Bom Mematikan hingga Buat Kota-kota Luluh Lantak, Perang Armenia-Azerbaijan Makin Brutal, Warga Setempat: Tapi Kenapa Dunia Diam?

Hampir 60 tahun berdiri, kini maskapai ini dikonfirmasi mengalami kebangkrutan.

Dan kinibanting setir menjadi penjual gorengan olahan sendiri.

Gorengan itu bernama patong-go, sejenis roti goreng atau cakwe yang per bulannya bisa menghasilkan omzet sekitar 10 juta baht (Rp4,7 miliar).

Chansing Treenuchagron yang bertindak sebagai presiden maskapai mengatakan, gorengan itu sangat populer sampai orang-orang rela antre panjang membelinya tiap pagi.

Baca Juga: Hampir 3,5 Abad Jajah Indonesia, Banyak Benda Bersejarah Tanah Air yang Berada di Belanda, 'Kami Janji Akan Kembalikan 100.000 Benda Bersejarah Tersebut'

Diberitakan Bangkok Post, Jumat (2/10/2020), setiap kotak seharga 50 baht (Rp23.600) berisi tiga gorengan dan sebungkus saus celup yang terbuat dari ubi ungu dan telur custard.

Ada lima gerai makanan produksi Thai Airways itu di Bangkok, dan ke depannya mereka berencana membuat franchise.

Kelima gerai itu berlokasi di toko roti Puff & Pie di pasar Or Tor Kor, di kantor pusatnya di distrik Chatuchak, gedung Rak Khun Tao Fa, gedung Thai Catering di distrik Don Muang, serta kantor cabang Thai Airways di Silom.

Jajanan itu juga dijual di dua gerai provinsi Chiang Mai.

Thai Airways rutin menjualnya pada pagi hari, tetapi beberapa outlet tidak setiap hari buka.

Baca Juga: Bukan Selalu 'Married by Accident', Begini Penjelasan Dokter Bila Usia Kehamilan Jauh Lebih Tua Dibanding Usia Pernikahan, Jangan Langsung Suudzon!

Thai Airways bangkrut setelah bertahun-tahun mismanajemen keuangan dan diperparah oleh pandemi virus corona.

Maskapai ini dinyatakan bangkrut dengan total utang 332,2 miliar baht (Rp157 triliun).

Pengadilan Kebangkrutan Sentral kemudian memberikan persetujuan untuk restrukturisasi utang.

(Aditya Jaya Iswara)

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Thai Airways Bangkrut, Banting Setir Jadi Penjual Gorengan")

Baca Juga: Sempat Stres Setelah Terinfeksi Covid-19 Karena Tidak Pernah Kemana-mana, Kini Nunung Berhasil Sembuh dari Virus Corona, Beri Pesan Menohok Ini pada Semua Orang

Artikel Terkait