Advertorial
Intisari-Online.com -Seperti yang kita tahu, pandemi virus corona bermula dari Wuhan, China pada akhir tahun 2019 lalu.
Akibatnya kini, sudah ada38,3 juta orang di seluruh dunia yang telah terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19).
Hal itu berdasarkan data dariWorldometers.infopada Rabu (14/10/2020).
Nah, belum usai pandemi Covid-19, pemerintah China melaporkan adamuncul wabah lagi di negara itu.
Dilaporkan sebanyak 11 kasus mahasiswa di sebuah universitas di Taiyuan, ibu kota Provinsi Shanzi, China dilaporkan positif terjangkit norovirus.
Berdasarkan pemberitaan Kompas.com pada Senin (12/10/2020), sekitar 70 mahasiswa mengalami diare dan muntah-muntah.
Kemudian, Departemen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Taiyuan mengambil sampel 28 kasus mahasiswa tersebut untuk melakukan tes norovirus pada Rabu dan Sabtu (10/10/2020).
Hingga Minggu (11/10/2020), sebanyak 22 pasien yang mengalami diare dan muntah-muntah akibat virus ini maupun faktor lainnya, masih dirawat di rumah sakit.
Apa itu norovirus, gejala dan penyebabnya?
Melansir WebMD, norovirus awalnya disebut sebagai virus Norwalk, di mana wabah ini pertama kali dikonfirmasi pada tahun 1972.
Norovirus dianggap sebagai penyebab paling umum dari gastroenteritis akut (penyakit diare dan muntah) di seluruh dunia.
Penyebaran Virus ini menyebar dengan mudah melalui makanan dan minuman dan dapat berdampak besar pada kesehatan masyarakat.
Menurut Pusat Pengendalidan dan Pencegahan Penyakit (CDC) di AS, rata-rata norovirus menyebabkan 19 juta sampai 21 juta kasus di AS per tahun.
Meski begitu, kasus infeksi norovirus umumnya terjadi pada musim dingin.
Karena itu, orang-orang juga menyebutnya "infeksi muntah musim dingin". Diketahui, virus ini dapat ditularkan hingga 8 minggu.
Artinya, ada kemungkinan seseorang dapat menularkannya kepada orang lain. Namun, biasanya infeksi ini semakin berkurang seiring waktu.
Dalam kebanyakan kasus, seseorang dapat kembali bekerja atau melakukan aktivitas setelah bebas dari gejala selama 48 jam.
Tetapi, bagi mereka yang bekerja sebagai pelayan makanan umumnya didorong untuk karantina selama 72 jam sebelum melayani pelanggan kembali.
Gejala
Dilansir dari MayoClinic, disebutkan ada sejumlah gejala yang dialami penderita norovirus, antara lain:
- Mual
- Muntah
- Sakit perut atau kram
- Diare encer
- Merasa tidak enak badan
- Demam ringan
- Nyeri otot
Gejala ini biasanya muncul mulai 12-48 jam setelah seseorang terpapar norovirus dan berlangsung 1-3 hari kemudian.
Adapun seorang penderitanya dapat terus buang air besar (BAB) yang berlangsung hingga dua minggu setelah pemulihan.
Aktivitas BAB berlebih ini dapat berlangsung berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan jika penderitanya memiliki komorbid atau penyakit yang mendasarinya.
Diketahui, beberapa penderita infeksi norovirus tidak menunjukkan gejala.
Namun, mereka tetap menularkan dan menyebarkan virus kepada orang lain.
Komplikasi Bagi kebanyakan orang, infeksi norovirus biasanya hilang dalam beberapa hari dan tidak mengancam jiwa.
Tetapi, pada beberapa kasus, terutama anak-anak, dan lansia, infeksi norovirus dapat menyebabkan dehidrasi parah.
Adapun gejala seseorang mengalami dehidrasi parah yakni, kelelahan, mulut dan tenggorokan kering, kelesuan, pusing, dan kualitas kencing menurun.
Penyebab
Tidak hanya mewaspadai gejala yang terjadi pada penderitanya, penyebab adanya infeksi norovirus juga penting untuk disimak.
Norovirus sangat mudah menular melalui kotoran manusia dan hewan yang terinfeksi.
Selain itu, penyebab lain dapat melalui:
- Makan makanan yang terkontaminasi
- Minum air yang terkontaminasi
- Menyentuh tangan ke mulut setelah tangan Anda menyentuh permukaan atau benda yang terkontaminasi
- Melakukan kontak dekat dengan orang yang mengalami infeksi norovirus
Meski begitu, norovirus sulit untuk dimusnahkan karena mereka dapat menahan suhu panas dan dingin serta sebagian besar desinfektan.
(Retia Kartika Dewi)
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Apa Itu Norovirus, Penyebab Wabah Diare yang Menyerang Warga di China?")