Covid Hari Ini 14 Oktober 2020: Kabar Baik, 3 Vaksin Virus Corona Siap Digunakan Warga Indonesia pada November 2020, Ini Daftar Orang-orang yang Akan Menerimanya dan Segini Harganya

Mentari DP

Penulis

Intisari-Online.com - Ada kabar baik untuk seluruh warga Indonesia.

Di tengah melonjaknya jumlah kasus virus corona (Covid-19) di Tanar Air, pemerintah mengatakan bahwa vaksin virus corona dijadwalkan segera terealisasi pada November 2020 ini.

Dilaporkan ada tiga perusahaanprodusen vaksin Covid-19 luar negeri yang siap memberikannya.

Mereka adalahCansino, G42/Sinopharm, dan Sinovac.

Baca Juga: Militernya Sangat Kuat dan Punya Hak yang Diakui Dunia, Indonesia Diklaim Bisa Jadi Pemimpin Negara-negara Asia Tenggara untuk Lawan China

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Duta Besar RI Djauhari Oratmangun, serta Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir bertemu pimpinan tiga produsen vaksin Covid-19 pada Sabtu (10/10/2020).

Sebagaimana dilansir dari siaran pers di laman Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi pada Senin (12/10/2020), hal ini dilakukan di sela kunjungan kerja dan pertemuan bilateral denan Menteri Luar Negeri dan jajaran pemerintah China di Yunan.

Berikut X fakta terkait Covid-19 yang akan digunakan di Indonesia.

1. Sudah mendapat emergency use authorization (EUA) dari China

Ketiga vaksin yang diproduksi oleh Cansino, G42/Sinopharm, dan Sinovac telah mendapat emergency use authorization (EUA) atau otorisasi penggunaan darurat.

Baca Juga: Seperti Superman, Ini 3 Pasukan Khusus TNI yang Punya Kemampuan Tempur di Atas Rata-rata, Tak Kalah dengan Militer Negara Lain!

Ketiganya pun kini sudah masuk pada tahap akhir uji klinis tahap ketiga dan dalam proses mendapatkan EUA di sejumlah negara.

Cansino melakukan uji klinis tahap ketiga di China, Arab Saudi, Rusia, dan Pakistan.

G42/Sinopharm melakukan uji klinis tahap ketiga di China, Uni Emirat Arab (UEA), Peru, Moroko, dan Argentina.

Pemerintah UAE ikut memberikan emergency use authorization kepada G42/Sinopharm.

Sementara itu, Sinovac melakukan uji klinis tahap ketiga di China, Indonesia, Brazil, Turki, Banglades, dan Chili.

Untuk diketahui, EUA adalah izin penggunaan metode atau produk medis untuk mendeteksi, mencegah, atau mengobati penyakit dalam kondisi darurat.

Dengan kata lain, EUA adalah alat penting bagi pejabat kesehatan masyarakat dan dokter yang terlibat dalam tanggap darurat kesehatan seperti pada keadaan pandemi saat ini.

Menurut ahli biologi molekuler Profesor Amin Soebandrio beliau mengatakan bahwa "penggunaan vaksin dalam kondisi seperti pandemi saat ini dimungkinkan untuk dilakukan segera,"kata Prof Amin saat dihubungi Kompas.com, Senin (12/10/2020).

Namun, dalam hal ini Badan POM dan Kemenkes juga harus sudah memberikan izin.

Karena kewenangan penggunaan vaksin ada di kedua lembaga ini.

Mengingat saat ini banyak sekali pihak yang berharap bahwa vaksin virus corona harus segera digunakan untuk mengatasi pandemi Covid-19 saat ini.

Baca Juga: Dijuluki'Pasukan dari Neraka', Inilah Pasukan Elite dengan Tampilan Paling Menyeramkan di Dunia, Kopaska TNI AL Nomor 4!

2. Sasaran penerima vaksin Covid-19 di Indonesia

Menko Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid 19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Airlangga Hartarto mengatakan, total ada 160 juta orang yang akan mejadi sasaran penerima vaksin Covid-19.

Hal itu berdasarkan prioritas sasaran penerima vaksin yang merujuk kepada Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi.

"Jadi total sekitar lebih kurang 160 juta orang," ujar Airlangga sebagaimana dikutip dari siaran pers di laman Kemenko Perekonomian, Selasa (13/10/2020).

Adapun rincian sasaran penerima vaksin tersebut, yakni, pertama, garda terdepan yakni, medis dan paramedis contact tracing, pelayanan publik termasuk TNI/Polri, dan aparat hukum, sebanyak 3,4 juta orang.

Kedua, Masyarakat (tokoh agama/masyarakat), perangkat daerah (Kecamatan, Desa, RT/RW), sebagian pelaku ekonomi sebanyak 5,6 juta orang.

Ketiga, seluruh tenaga pendidik (PAUD/TK, SD, SMP, SMA dan Sederajat Perguruan Tinggi) sebanyak 4,3 juta orang.

Keempat, aparatur Pemerintah (Pusat, Daerah dan Legislatif) sebanyak 2,3 juta orang.

Kelima, peserta BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) sebanyak 86 juta orang.

"Kemudian ditambah masyarakat yang usianya 19-59 tahun sebanyak 57 juta orang," lanjut Airlangga.

Baca Juga: Seorang Diri dan Tanpa Senjata, Personel Kopaska TNI AL Ini Berhasil Menyusup ke Kapal Perang Malaysia Lalu Mengusirnya dari Perairan Milik Indonesia

3. Harga vaksin Sinovac kisaran Rp 200 ribu

Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir memastikan harga vaksin Covid-19 dari Sinovac di Indonesia tidak akan memberatkan.

Dia memperkirakan harga vaksin berada dikisaran Rp 200.000 per dosisnya.

Hal ini diungkapkan Honesti untuk menanggapi pemberitaan yang menyatakan bahwa Sinovac sudah menandatangani kontrak pengadaan vaksin dengan Brazil yang akan menjualnya dengan harga 1,96 dollar AS per dosis.

“Informasi harga vaksin Covid-19 di Brazil, telah kami klarifikasi ke pihak Sinovac."

"Mereka sudah mengirimkan surat elektronik resmi ke Bio Farma yang memastikan bahwa informasi dalam pemberitaan tentang kontrak pembelian 46 juta dosis dengan nilai kontrak 90 juta dollar AS dengan pemerintah Brazil tidak tepat, dan mengenai harga 1,96 dollar AS per dosis pun tidak tepat,” ujar Honesti dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/10/2020).

(Dinda Zavira Oktavia)

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "5 Fakta Vaksin Covid-19 di Indonesia, dari Sasaran hingga Harga")

Baca Juga: Coba Redam Angkatan Udara China yang Begitu Bar-bar, Taiwan Telah Habiskan Rp13 Triliun Sepanjang Tahun 2020, Termasuk Beli Puluhan Jet Tempur Mematikan Ini dari AS

Artikel Terkait