Sejak saat itu, keberuntungan Arab Saudi mulai habis.
Arab Saudi menjadi semakin rentan karena AS, mulai meninggalkannya pada 2010-an di bawah pemerintahan Obama.
AS menjadi produsen minyak terkemuka dunia berkat revolusi serpih, dan karenanya kurang tertarik pada keamanan Saudi atau Teluk.
Tahun 2015, AS dan Iran menandatangani kesepakatan nuklir internasional, membuka jalan untuk mencabut sanksi internasional, memperkuat Iran dan meningkatkan posisinya, yang membuat kecewa Arab Saudi.
Sementara itu, pecahnya pemberontakan Arab di seluruh wilayah mulai tahun 2011 membuat kerajaan Saudi waspada.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR