Advertorial

Kualitas Udara, Air, dan Iklimnya Sangat Baik, Nyatanya Kasus Infeksi Virus Corona di Negara Terbersih di Dunia Ini Tetap Tinggi, Bisa Kolaps Jika Mereka Terus Lakukan Hal Ini

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com - Saat ini,hampir 201 negaradi dunia telah terpapar virus corona (Covid-19).

Ada yang memiliki jutaan kasus positif. Ada juga yang hanya memiliki satu kasus selama 10 bulan pandemi.

Lalu bagaimana nasib negara yang mendapat predikat negara terbersih di dunia?

Dilansir dari kontan.co.id dengan Minggu (11/10/2020), pada awal tahun 2020 ini,Swiss mendapat predikat sebagai negara terbersih di dunia.

Baca Juga: Banyak Dihuni Negara Maju, Nyatanya Eropa Kewalahan dan Dianggap Tak Bisa HadapiGelombang 2 Pandemi Covid-19, 'Mereka Kekurangan Ruang dan Tempat Tidur di Rumah Sakit'

Hal ini berdasarkan perhitungan Enviromental Performance Index (EPI).

Meskipun begitu, kasus infeksi virus corona di Swiss terbilang cukup tinggi.

Yale University dan Columbia University bersama-sama melakukan penelitian untuk mengetahui negara terbersih di dunia.

Para peneliti bekerja sama dengan World Economic Forum dalam proyek ini.

Indeks EPI yang dijadikan acuan, mempertimbangkan berbagai kriteria seperti kualitas udara, air, sanitasi, hutan, perubahan iklim, serta faktor kunci lainnya.

Baca Juga: Tubuhnya Dipenuhi Sampah dan Kotoran Manusia, Kondisi Ibu dan Anak Ini Begitu Memprihatinkan Ketika Ditemukan Warga, 'Tak Keluar Kamar Sejak Sang Ayah Meninggal'

Dikutip dari lamanEPI.Yale.edu, EPI memperhitungkan 50%kesehatan lingkungan suatu negara dan 50% lainnya berkaitan dengan vitalitas ekosistemnya.

Salah satu yang menjadi perhitungan utama adalah kualitas udara.

Badan kesehatan dunia WHO juga menilai bahwa polusi udara telah menjadi salah satu ancaman utama bagi kesehatan masyarakat.

Faktor lain yang juga sangat penting adalah ketersediaan air bersih dan infrastruktur sanitasi yang baik dan merata.

Berdasarkan beberapa aspek penilaian tersebut, kelompok peniliti dari Yale dan Columbia University memutuskan bahwa Swiss adalah negara terbersih di dunia.

Swiss negara paling bersih di dunia

Berdasarkan perhitungan para peneliti, Swiss mendapat gelar sebagai negara terbersih di dunia tahun 2020 dengan EPI sangat baik, yaitu 87,42.

Dengan ini Swiss berhasil unggul dari 179 negara lain yang turut dinilai kebersihannya.

Swiss selama ini memang dikenal dengan hutannya yang rimbun, satwa liar yang terjaga, serta air yang aman dan bersih di seluruh wilayah.

Negara berkembang dengan populasi sekitar 8 juta jiwa ini juga diklaim sebagai negara yang memiliki iklim yang sangat ideal untuk dihuni.

Meskipun memiliki empat musim, iklim Swiss tidak pernah terlalu dingin atau terlalu panas.

Dengan demikian, pariwisata berkembang pesat sepanjang tahun.

Baca Juga: Ada6,9 Juta Kasus Positif di India, Justru Lansia di Atas 65 Tahun Lebih Aman Ketimbang Anak Muda, Bahkan Anak-anak Dapat Sebarkan Virus

Angka infeksi virus corona di Swiss tetap tinggi

Meraih gelar negara terbersih di dunia rupanya tidak menjamin Swiss terbebas dari ancaman virus corona.

Seperti kita tahu, WHO menyarankan kepada seluruh dunia untuk semakin menjaga kebersihan demi mencegah penularan.

Data terbaru dariWorldometersmenunjukkan bahwa Swiss telah mencatat 58.881 kasus infeksi hingga hari ini, Jumat (9/10/2020).

Dari jumlah tersebut, sebanyak 48.400 di antaranya berhasil sembuh dan 2.087 di antaranya meninggal dunia.

Dengan populasi hanya sekitar 8 juta jiwa, angka infeksi di Swiss bisa dibilang cukup tinggi.

Luas wilayahnya yang cukup kecil juga seharusnya bisa memudahkan pemerintah untuk mengontrol penyebaran virus.

Fakta yang terjadi di Swiss ini menunjukkan bahwa saat ini kebersihan lingkungan juga tidak bisa menjamin musnahnya virus corona.

Demi mengurangi penyebaran, pemerintah Swiss sudah mengambil sejumlah kebijakan.

Salah satunya adalah menutup pintu masuk bagi sekitar 29 negara sejak bulan Juli lalu.

Daya tarik Swiss sebagai negara tujuan wisata dunia menuntut pemerintah untuk dengan cepat menutup akses masuk dari banyak negara dengan kasus infeksi tinggi.

Baca Juga: Ketika Larangan Masuk Amerika Serikat untuk Prabowo Subianto Dicabut Setelah 20 Tahun, Amnesty Internasional Sebut Ini Bencana untuk HAM, Apa Maksudnya?

Artikel Terkait