Advertorial
Intisari-Online.com - Berita mengenaiPrabowo Subianto yang kini diperbolehkan masukAmerika Serikat (AS) langsng menarik banyak komentar.
Salah satunya datang dariAmnesty International.
Amnesty International merupakansebuah gerakanglobaldengan lebih dari 7 juta orang yang percaya bahwa ketidakadilan adalah masalah personal.
Jumlah ini akan terus bertambah jika kita berjuang untuk mewujudkan sebuah dunia dimana hak-hak asasi dapat dinikmati oleh semua orang.
Di manaAmnesty Internasional angkat bicara terkaitpencabutan laranganmasuk bagiPrabowo SubiantokeAmerika Serikat.
Direktur EksekutifAmnesty InternationalIndonesia Usman Hamid menyebut, keputusan negeri Paman Sam tersebut sebagai "bencana bagi hak asasi manusia bagi Indonesia".
"Statusnya sebagai Menteri Pertahanan tidak seharusnya menjadi pengecualian bagi Prabowo untuk mendapatkan visa," kata dia seperti dikutip dari AFP, Sabtu (10/10/2020).
"Itu akan menjadi bencana bagi hak asasi manusia Indonesia, keputusan yang sangat dahsyat," tuturnya lagi.
Disebutkan AFP, Kedutaan Besar AS di Jakarta menolak berkomentar, dengan alasan kerahasiaan aturan visa.
Sebelumnya juru bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar mengatakan, Menhan Prabowo diundang Menteri Pertahanan AS Mark Esper.
Kunjungan akan berlangsung pada 15-19 Oktober 2020.
"Undangan ini melanjutkan pembicaraan detail terkait kerja sama bilateral bidamg pertahanan," ungkapnya beberapa waktu lalu.
Undangan tersebut tentu mengejutkan karena nyatanya Prabowo sudah puluhan tahun dilarang masuk ke AS.
Sebuah laporan harian New York Times mengatakan, tahun 2000, Departemen Luar Negeri AS menolak visa Prabowo Subianto yang pangkat terakhirnya di militer adalah letnan jenderal, untuk menghadiri wisuda anaknya di Boston.
Tapi pihak AS tidak pernah menjelaskan mengapa permohonan visa Prabowo ditolak.
Pada tahun 2012,Prabowo mengatakan kepada Reuters bahwa ia masih ditolak untuk mendapatkan visa AS karena tuduhan bahwa dirinya menghasut kerusuhan yang menewaskan ratusan orang setelah penggulingan Soeharto.
Dia membantah telah melakukan kesalahan.
Dilaporkan Prabowo akanberkunjung ke Negeri Paman Sam pada 15 Oktober hingga 19 Oktober 2020.
"Undangan ini untuk melanjutkan pembicaraan detail terkait kerja sama bilateral bidang pertahanan," ujar Juru Bicara Menteri Pertahanan RI, Dahnil Anzar Simanjuntak dalam keterangan tertulis, Kamis (8/10/2020).
Dahnil menuturkan, rencana kunjungan Prabowo ke AS sesuai prinsip politik bebas aktif dan tidak terlibat aliansi militer dengan negara manapun.
Namun demikian, lawatan tersebut tetap menjaga kedekatan yang sama dengan semua negara.
Terlebih, Prabowo Subianto selama ini juga aktif melakukan diplomasi pertahanan ke berbagai negara.
"Oleh sebab itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akan memenuhi undangan resmi pemerintah Amerika Serikat melalui Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Mark Esper tersebut," kata Dahnil.
(Rina Ayu Panca Rini)
(Artikel ini telah tayang diTribunnews.comdengan judul "AS Cabut Larangan Masuk bagi Prabowo Subianto, Kata Amnesty Internasional: Ini Bencana HAM")