Advertorial

Sudah 10 Bulan Pandemi, Kasus Harian Covid-19 di Seluruh Dunia Malah Tembus 350.000 Kasus, 109.000 Kasus di Eropa

Mentari DP

Penulis

WHO mengumumkan rekor tertinggi untuk catatan kasus harian baru virus corona yang dikonfirmasi di seluruh dunia
WHO mengumumkan rekor tertinggi untuk catatan kasus harian baru virus corona yang dikonfirmasi di seluruh dunia

Intisari-Online.com - Sudah hampir 10 bulan pandemi virus corona (Covid-19) telah menyerang seluruh dunia.

Walau begitu, belum ada tanda-tanda pandemi ini akan segera berakhir.

Malah ditakutkan pandemi virus corona ini akan semakin lama terjadi.

Sebab, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan rekor tertinggi untuk catatan kasus harian baru virus corona yang dikonfirmasi di seluruh dunia, Jumat (9/10/2020).

Baca Juga: Susah Payah Merdeka dari Indonesia, Nyatanya Timor Leste Pernah Porak-poranda Hanya Karena Satu Orang, Berani Tembak Presidennya sampai 150 Militer Australia Kewalahan Menangkapnya

Ada lebih dari 350.000 kasus baru Covid-19 yang dilaporkan ke badan kesehatan PBB.

MelansirAP, Jumat (9/10/2020), total sebanyak 350.766 kasus baru virus corona dilaporkan dan menjadi rekor baru dengan selisih hampir 12.000 dari rekor yang tercatat di awal minggu ini.

Jumlah tersebut termasuk lebih dari 109.000 kasus yang tercatat hanya di wilayah Eropa.

Lindungi kelompok rentan

Dalam konferensi pers pada hari Jumat (9/10/2020), Direktur Program Kedaruratan WHO Michael Ryan mengakui bahwa meskipun lonjakan kasus Covid-19 terus terjadi di berbagai belahan dunia.

Baca Juga: Menham Prabowo Subianto Diundang Menhan AS:Saking Akrabnya MiliterIndonesia dan Militer AS, Mereka Tak Hanya Latihan Militer, Tapi Juga Lakukan Hal Ini

Tapi belum ada fakta-fakta baru yang dapat menjelaskannya secara utuh.

Ia mengatakan, meski pihaknya ingin agar negara-negara menghindari pemberlakukan penguncian (lockdown) yang akan merusak ekonomi, pemerintah tetap harus memastikan bahwa kelompok-kelompok rentan dapat terlindungi.

Selain itu, langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menahan penyebaran lebih luas juga diharapkan terus dilakukan.

"Mayoritas orang-orang di dunia masih rentan terhadap penyakit ini," kata Ryan memperingatkan.

Ia menilai bahwa negara-negara tidak hanya harus fokus pada langkah-langkah pembatasan, tetapi juga meningkatkan sistem surveilans,testing, penelusuran kontak, serta memastikan bahwa masyarakat terlibat.

Melonjak di Eropa

Dengan melonjaknya kasus-kasus baru virus corona di Eropa dan wilayah-wilayah lain di dunia, Ryan memahami bahwa langkah-langkah pembatasan mungkin dibenarkan pada beberapa kondisi.

Minggu ini, para ilmuwan Inggris melaporkan bahwa wabah Covid-19 berlipat ganda dalam beberapa minggu terakhir.

Kondisi tersebut dibuktikan dengan rumah sakit-rumah sakit di Prancis yang mulai kehabisan bed di unit layanan intensif, Jerman yang mengerahkan tentaranya untuk membantu mengendalikan wabah, dan Spanyol yang mengumumkan status darurat di Madrid.

Baca Juga: Masih Batuk-batuk hingga Suaranya Sempat Hilang saat Wawancara, Donald Trump Ngotot Tetap Lakukan Kampanye dengan Ribuan Massa, 'Saya Sudah Membaik'

Ryan mengatakan, penguncian ataulockdown mungkin menjadi langkah yang tidak dapat dihindari saat penyakit tidak lagi dapat dikendalikan kembali.

"Namun, kita tidak harus selalu memberlakukan kebijakan ini di setiap negara."

"Tidak semua kasus-kasus baru yang ditunjukkan di suatu negara menunjukkan adanya kebutuhan untuk melakukan pembatasan penguncian," tuturnya.

36 juta terinfeksi, 1 juta tewas

Hingga kini, secara global, ada lebih dari 36 juta kasus Covid-19 yang telah dilaporkan.

Termasuk lebih dari 1 juta kasus kematian yang telah dikonfirmasi di dalamnya.

Akan tetapi, para ahli mengatakan bahwa jumlah total tersebut masih berada jauh di bawah perkiraan jumlah kasus yang telah terjadi sebenarnya.

Menurut perkiraan WHO sendiri, satu dari 10 orang di seluruh dunia, yaitu sekitar 760 juta orang, kemungkinan telah terinfeksi virus corona ini.

(Vina Fadhrotul Mukaromah)

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Rekor! Kasus Harian Baru Covid-19 di Dunia Lewati Angka 350.000")

Baca Juga: Miliki Utang Sebesar Rp157 Triliun, Maskapai Penerbangan Asal Thailand Ini Bangkrut dan Banting Setir Jadi Jualan Gorengan, Segini Omzetnya Selama Sebulan

Artikel Terkait