Intisari-Online.com - Iran sangat membutuhkan kemitraan strategis dengan China menyusul sanksi yang melumpuhkan yang dijatuhkan kepada negara tersebut oleh Donald Trump.
China sudah memiliki hubungan kuat dengan beberapa negara di Timur Tengah.
Iran telah disorot sebagai negara berikutnya yang meningkatkan hubungannya dengan Beijing.
Karena sanksi Trump, produksi minyak Iran telah lumpuh.
Melansir Express.co.uk, Jumat (9/10/2020), hal itu memaksa Iran untuk meminta bantuan dan dukungan penting dari China.
Sejalan dengan rencana Belt and Road-nya, China telah membahas rencana hubungan 25 tahun dan mungkin akan diberi bagian dari industri minyak Iran.
Seperti itulah potensi kemitraan antara kedua negara tersebut.
Sementara, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, memperingatkan hal itu dapat mengguncang Timur Tengah.
Seorang ahli menulis di The Economist bahwa kesepakatan apa pun menunjukkan "keputusasaan" Iran.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR