Advertorial
Intisari-online.com -Menjadi penjaga rel kereta api adalah sebuah pekerjaan yang mudah namun memikul beban berat.
Karena jika salah dalam menurunkan palang kereta, bisa berakibat fatal dan mengancam banyak nyawa orang yang melintasi rel kereta.
Namun, percaya atau tidak, pekerjaan semacam ini sebenarnya pernah dikerjakan oleh seekor monyet dengan sempurna.
Kisahnya terjadi pada tahun 1880, ketika pekerja palang kereta bernama James Edwin Wide, pergi ke pasar Afrika Selatan dia melihat seekor kera mengendarai gerobak sapi.
Terkesan dengan kemampuan monyet itu, Wide membeli kera tersebut dan menamainya Jack dan menjadikannya sebagai hewan peliharaan.
Waktu itu, Wide adalah pria yang kehilangan kedua kakinya karena kecelakaan kerja, maka sulit baginya untuk berjalan.
Karena itu dia membutuhkan bantuan Jack, untuk mendorongnya ke pos jaga dan juga membantunya mengerjakan tugas rumah.
Jadi, pertama-tama dia mengajari primata tersebut untuk mendorongnya dengan troli kecil dan melakukan tugas, seperti mengerjakantugas rumah, menyapu lantai dan membuang sampah.
Kemudian, dia juga mengajari Jack bagaimana menyalakan kotak sinyal palang kereta, saat peluit sudah mulai berbunyi.
Dengan memperhatikan pola tersebut, Jack mulai terbiasa dan bekerja untuk menarik tuas sinyal palang kereta ketika peluit peringatan mulai berbunyi.
Karena keterampilan Jack, Wide bisa bersantai sementara semua pekerjaan bisa dikerjakan oleh Jack.
Namun, jalan cerita mulai berubah ketika seorang penumpang kereta memperhatikan ke luar jendel, dan melihat seekor monyet menarik tuas perseneling palang kereta.
Segera penumpang itu memberikan keluhannya pada manajer kereta api, bahwa seekor kera telah menjadi penjaga palang kereta.
Kemudian otoritas kereta api mencari tahu kebenaran itu, dan bertemu dengan Wide untuk meminta kejelasan, karena kebetulan dia yang seharusnya bertugas.
"Jack tahu peluit sinyalnya, sama baiknya dengan saya, juga setiap tuas yang dia tarik,"tulis pengawas kereta George B. Howe yang mengunjungi Jack.
"Sangat menyentuh melihat bagaimana keduanya bekerja, ketika saya mendekat mereka berdua duduk di troli, lengan monyet itu melingkari leher tuannya," jelasnya.
Kemudian, mereka menguji apakah Jackbenar-benar bisa melakukan pekerjaan itu, dan siapa sangka mereka justru terkesan dengan kemampuan Jack.
Alhasil, Jack diberikan pekerjaan dengan nomor resmi, bahkan dibayar 20 sen sehari dan setengah botol bir per minggunya.
Namun sayang, Jack meninggal tahun 1890 setelah menderita TBC, dia mengerjakan tugasnya selama 9 tahun tanpa pernah membuat kesalahan.
Hal ini menunjukkan bukti bahwa kesempuraan mungkin lebih dari sekedar kondisi sebagai manusia, hewan pun demikian.