Advertorial

Kisah Anggota PKI, 'Kebal' Meski Ditembak Peluru Berulang Kali, Tetapi Begitu Satu Kata Ini Terucap Anggota PKI Itu Langsung Tewas Seketika, Ilmu Kebalnya Langsung Lepas

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Pada saat melakukan operasi tersebut, ada sebuah kejadian aneh diluar nalar yang dialami oleh pasukan ABRI.
Pada saat melakukan operasi tersebut, ada sebuah kejadian aneh diluar nalar yang dialami oleh pasukan ABRI.

Intisari-online.com - Mungkin kita sering mendengar kisar orang-orang zaman dahulu yang memiliki kesaktian diluar nalar, seperti kebal dengan peluru.

Salah satunya kisah satu ini, di mana ada sebuah kisah menarik tentang anggota PKI yang kebal peluru ketika hendak dieksekusi mati.

Hal itu terjadi ketika tentara Indonesia waktu itu sedang membersihkan PKI di daerah Madiun.

Pada saat itulah kejadian tak nalar terjadi, karena anggota PKI itu tak mempan meski ditembak berkali-kali oleh tentara.

Baca Juga: Si Kecil Harus Imunisasi di Saat Pandemi? Begini Panduan Aman Membawa Anak-anak untuk Imunisasi di Fasilitas Kesehatan Saat Pandemi Covid-19

Seperti dikutip dari Tribun Manado, peristiwa itu terjadi pada tahun 1948 tepatnya di Madiun.

Pada saat itu, pasukan ABRI termasuk dari Divisi Siliwangi, diturunkan untuk menyapu bersih anggota PKI di Madiun dan sekitarnya.

Lalu, pasukan ABRI Divisi Siliwangi memburu, semua simpatisan PKI di wilayah Madiun.

Hingga akhirnya tanggal 30 September 1948, Madiun berhasil dikuasai lagi oleh ABRI dari PKI.

Baca Juga: Indonesia Hanya Ditunggangi, Ternyata Amerika Sebanarnya Ketakutan Setengah Mati hingga Perintahkan Indonesia Invasi Timor Leste Gara-gara Hal ini

Menurut buku Perintah Presiden Soekarno: Rebut Kembali Madiun, Divisi Siliwangi berhasil menaklukkan Front Demokratik Rakyat (FDR) yang merupakan organisasi sayap PKI.

Para simpatisan PKI lari terbirit-birit begitu, ABRI berhasil membongkar persembunyiannya di Madiun.

Kemudian, gerapan Divisi Siliwangi berlanjut melakukan operasi di daerah Blora.

Karena pada saat itu banyak anggota PKI di Madiun yang melarikan diri ke daerah sana.

Pada saat melakukan operasi tersebut, ada sebuah kejadian aneh diluar nalar yang dialami oleh pasukan ABRI.

Saat itu, ABRI berhasil menangkap salah satu anggota PKI, namun dia tidak mati meski dieksekusi berkali-kali.

Baca Juga: Thailand Angkat Panglima Militer Baru, Berikrar Lindungi Militer yang Menopang Tahta dan Monarki, Rakyat Kecewa Berat

Anggota PKI itu ditangkap oleh Batalyon Kala Divisi Siliwangi, kemudian hendak dieksekusi mati.

Namun, anggota PKI yang tertangkap itu sama sekali tidak ketakutan, padahal dirinya hendak dieksekusi mati.

Dibawa ke alun-alun Blora, tawanan itu ditembak oleh ABRI tepat di keningnya.

Namun, anehnya dia tidak mati terkena tembakan itu.

Mendapati kenyataan itu, Mayor Kemal Idris yang menjadi komandan Batalyon Kala Hitam kebingungan.

Seorang komandan peleton (Daton) anak buahnya, lantas bertanya kepada sang komandan.

"Ada apa Mayor?" ujarnya.

"Itu Tawanan minta mati," tukas Kemal.

Baca Juga: Dokumen Rahasia Bocor, Inilah Dokumen yang Dirilis oleh Amerika Soal Pembantaian PKI oleh Indonesia, Begini Bunyinya

Danton itu kemudian mengambil pistolnya, dan menempelkan tepat di keningnya, tetapi pistolnya justru tak menyalak.

Padahal peluru pada pistol itu masih penuh, dua kali Danton megulanginya hasilnya sama, pistol itu tak mau menyalak.

"Kamu punya ilmu ya?" tanya Danton pada tawanan itu.

Kemudian tawanan itu menjawab dengan seloroh, "Tidak".

Kemudian pistol dikokang, dan pelatuknya ditarik ditempelkan di kening tawanan itu, seketika dia tewas setelah tembakan menggema.

"Ternyata jawaban "tidak" dari tawanan itu menjadi kunci pelapasan ilmu kebalnya," ungkap Mayjen TNI (Purn) Rachwono yang ikut dalam Batalyon Kala Hitam, ketika menumpas sisa-sia PKI Madiun.

Artikel Terkait