Find Us On Social Media :

Thailand Angkat Panglima Militer Baru, Berikrar Lindungi Militer yang Menopang Tahta dan Monarki, Rakyat Kecewa Berat

By Maymunah Nasution, Rabu, 30 September 2020 | 15:49 WIB

Para demonstran pro-demokrasi mengibarkan bendera nasional di lapangan Sanam Luang, saat berdemo di Bangkok, Thailand, Sabtu (19/9/2020). Ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan hari itu untuk mendukung para mahasiswa yang berunjuk rasa mendesak digelarnya pemilu baru dan merombak sistem kerajaan.

Intisari-online.com - Panglima militer Thailand yang baru berjanji untuk mengikuti pendahulunya, yang telah mengambil tindakan keras terhadap kelompok anti-pemerintah.

Dan, dia menekankan pentingnya melindungi monarki.

Penunjukan Jenderal Narongpan Jittkaewtae, dalam perombakan militer tahunan, berlangsung saat militer dan Kerajaan Thailand yang didominasi orang-orang istana menghadapi tantangan lebih dari dua bulan protes anti-pemerintah.

Narongpan tidak menyebut secara spesifik para pengunjuk rasa.

Baca Juga: Saking Amburadulnya Sampai Bikin Komandan Vietnam Bingung, Perang 1979 Benar-benar Jadi Kawah Candradimuka Militer China, PLA Modern Lahir di Sini

Yang jelas, beberapa di antara demonstran menyerukan reformasi untuk mengekang kekuasaan monarki Raja Maha Vajiralongkorn.

“Saya berjanji kepada Anda semua bahwa saya akan melanjutkan kewajiban, tanggungjawab, kebijakan, dan ideologi panglima militer, Jenderal Apirat Kongsompong, dengan kemampuan saya sepenuhnya,” kata Narongpan dalam sebuah upacara militer, Selasa (29/9), seperti dikutip Reuters.

Apirat, yang pindah ke posisi senior di rumahtangga Kerajaan Thailand, blak-blakan mengkritik tokoh oposisi, akademisi, dan politisi sebagai potensi ancaman terhadap keamanan nasional.

"Saya akan melindungi dan mengembangkan militer agar berdiri sebagai institusi kunci keamanan yang menopang bangsa dan takhta," tegas Narongpan, yang secara resmi akan menduduki jabatan barunya pada 1 Oktober nanti.

Baca Juga: Ups! Ingin Mendominasi Vietnam dengan Cepat, China Justru Dipukul Kalah pada Perang 1978, Jenderal Tiongkok: Capai Mimpi Perang Modern

Militer jadi perhatian di Thailand.

Sebab, militer telah mengambil alih kekuasaan 13 kali sejak berakhirnya monarki absolut pada 1932 silam.