Intisari-Online.com - Seorang pria yang di masa tua hingga meninggalnya dianggap sebagai sosok hina pada faktanya justru pernah menyelamatkan dunia.
Jika saja sosok tersebut tidak melakukan aksinya pada lima dekade lalu, dunia dipastikan 'meledak' karena krisis misil Kuba.
Ledakan yang tidak hanya mengguncang dunia secara sesaat, tapi dipastikan dalam waktu yang lama dalam wujud Perang Dunia III.
Namun, ia meninggal sebagai orang yang terhina, terbuang, dan tidak terkenal. Baru sekarang kisahnya menjadi sorotan.
Sebuah film dokumenter yang dipertunjukkan pada Selasa (25/9/2012) malam mengisahkan bagaimana selama 13 hari dalam Krisis Misil Kuba pada Oktober 1962.
Saat itu, dunia menahan napas karena Uni Soviet dan Amerika Serikat berada di ambang perang nuklir.
Pada puncak Perang Dingin itu, ketika paranoia di kedua pihak berada pada kondisi di mana provokasi sekecil apa pun bisa memicu perang nuklir, empat kapal selam Rusia secara diam-diam berlayar menuju ke Kuba.
Hanya segelintir awak di kapal selam itu yang tahu bahwa kapal-kapal mereka membawa senjata nuklir, masing-masing dengan kekuatan bom seperti yang dijatuhkan di Nagasaki dan Hiroshima tahun 1945.
KOMENTAR