Namun, inkarnasi terbaru ini bukan hanya gagasan presiden.
Sejak jatuhnya kekaisaran Soviet, ada kepentingan bersama antara Turki dan orang-orang Turki di Asia Tengah.
Turki telah membuktikan keberaniannya dalam beberapa tahun terakhir dalam menahan dan mengalahkan Iran dan Rusia di Suriah dan Irak.
Artinya, Turki berhasil mengirim dan secara de facto menjadi benteng NATO di kawasan itu, dan dapat memproyeksikan dirinya sendiri ke timur dan barat.
Tentu saja, untuk setiap layanan, Ankara mengklaim hadiah, tetapi ini semakin meningkatkan posisi tawarnya.
Maka mungkin tidak mengherankan jika badan intelijen AS, Inggris, dan Prancis sekarang semuanya dipimpin oleh para ahli di Turki, semuanya fasih berbahasa Turki.
Turki dapat memainkan peran penting dalam pertarungan geopolitik melawan China.
Delapan juta orang Uighur mewakili sekitar 0,5% populasi China, namun aktivisme politik mereka jauh melebihi jumlah mereka.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR