Intisari-Online.com - Dalam pidatonya di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengecam China terkait segala hal yang terjadi di tahun 2020.
Pertama dikarenakan virus corona yang menyebabkan seluruh dunia jatuh bangun menghentikan.
Kedua, soal klaim Laut China Selatan yang membuat sejumlah militer di daerah tersebut siaga satu.
Nah, kini dilaporkan sekitar 300 kapal penangkap ikan milik China bergerak dari tepi cagar laut Galapagos ke perairan lepas Peru.
Trump menyoroti aksi penangkapan ikan dan perilaku maritim China, dengan mengatakan bahwa negara tersebut membuang jutaan dan jutaan ton plastik dan sampah ke lautan, menangkap ikan berlebihan di perairan negara lain, dan menghancurkan terumbu karang.
Tak lama setelah itu, Kedutaan Besar AS di Peru mengeluarkan tweet yang mengatakan mega-armada China memang berada di lepas pantainya.
Kedutaan AS di Peru menuduh armada tersebut mengubah nama kapal dan menonaktifkan pelacakan GPS untuk membatasi pengawasan aktivitas armada.
"Penangkapan ikan berlebihan dapat menyebabkan kerusakan ekologi dan ekonomi yang sangat besar," kata tweet itu.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR