Idris bahkan mandi di toilet umum sebelum pulang ke rumah.
Dengan begitu, tubuhnya tidak terlalu kotor dan bau sehingga anaknya tidak curiga apapun.
Ia mengumpulkan uang hasil kerja kasarnya itu demi membiayai pendidikan sang anak.
"Saya ingin mereka berdiri dengan hormat di depan orang-orang.
Saya tidak pernah mau orang lain memandang rendah anak saya seperti mereka memandang rendah pada saya."
"Orang-orang selalu mempermalukan saya," ungkap Idris.
Namun, suatu hari, rahasia Idris terbongkar.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR