Howell menambahkan waktu hampir habis bagi AS dan Korea Utara untuk melanjutkan negosiasi tentang ambisi nuklir mereka sebelum 3 November.
"Melalui peluncuran rudal, Korea Utara ingin memberi isyarat kepada AS bahwa mereka memiliki sedikit keinginan untuk menghentikan ambisi nuklirnya, tetapi ingin mendapatkan penghormatan sebagai negara bersenjata nuklir," katanya.
"Namun, Korea Utara tidak berkepentingan untuk terlibat dalam tingkat yang sama dengan intensitas permusuhan yang tinggi seperti yang disaksikan pada tahun 2017, terutama mengingat apa yang mungkin tercakup dalam kebijakan pemerintahan Biden yang baru di DPRK.
"Mungkinkah negosiasi AS-Korea Utara di menit-menit terakhir dimungkinkan?
"Mungkin, tapi kedua belah pihak harus menunjukkan bahwa mereka bersedia menerima posisi pihak lain," ujar Howell.
Sementara itu, pakar senjata AS di situs Beyond Parallel memposting gambar satelit baru yang menunjukkan Korea Utara berpotensi bersiap untuk meluncurkan kapal selam.
Para ahli di situs web tersebut mengatakan gambar-gambar itu menunjukkan tongkang uji kapal selam di Galangan Kapal Selatan Sinpo.
Sederet kapal bisa berada di dalam wadah kapal pada gambar.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR