"Yang timur semua spesies dari Arabia dan Irak , dan yang barat dari Afrika Utara,” jelas Sallon.
“Di Mesir dan Tanah Israel, kedua spesies itu bersatu."
"Metusalah dan Hannah, yang tertua, memiliki DNA yang lebih timur, sedangkan DNA pohon lain lebih ke barat."
DNA Hannah mengingatkan pada pohon kuno dari Mesopotamia, Irak sekarang, seperti juga varietas zahidi modern, yang dianggap sebagai spesies Irak.
Sallon memiliki hipotesis tentang nenek moyang Hannah.
“Kami tahu dari Talmud bahwa orang-orang Yahudi yang diasingkan ke Babilonia (di Mesopotamia) menanam pohon kurma."
"Mungkin saja mereka membawa benih itu bersama mereka saat kembali ke Sion,” katanya.
Minggu lalu, saat kurma pertama matang, panen diadakan.
Sekitar 100 kurma yang matang dan lezat dipotong dari Hannah.
Sallon, yang tinggal di Yerusalem, menawarkan satu kepada seorang teman, tetapi karena dia adalah seorang Yahudi yang taat, dia tidak dapat menerimanya karena persepuluhan tidak tepat, seperti yang diharuskan oleh hukum agama Yahudi.
Alhasil, upacara persepuluhan digelar pada hari Jumat.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di
https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR