Advertorial
Intisari-Online.com - Konflik antara Taiwan dan China merupakan salah satu konflik yang panas.
Di mana China masih menganggap Taiwan sebagai 'provinsi' di bawahnya.
Sementara Taiwan mengklaim sudah merdeka dan menjadi negara sendiri.
Jika terjadi perang, tentu saja Taiwan kalah jauh dibanding China.
Walau begitu, pemerintah Taiwan tak mau terus ditindas terus.
Akhirnya, seperti dilansir dariExpress.co.uk pada Sabtu (12/9/2020), Presiden Taiwan Tsai Ing-wenmengirim peringatan mengerikan kepada musuhnya.
Di mana diabersumpah untuk "melindungi rumah kita dan mempertahankan negara kita".
Hal itu dia sampaikan selama kunjungan ke pangkalan rudal pertahanan udara.
Tak hanya itu, Presiden Tsai jugatelah mengerahkan pasukan militernya untuksiap mempertahankan kedaulatan pulau dan demokrasi.
Ini karena ketegangan dengan China terus meroket.
Belum selesai, Taiwan juga mengecampasukan China yang telah melakukan latihan udara dan laut skala besar selama dua hari di barat daya Taiwan dan di zona identifikasi pertahanan udaranya.
Diketahui,China memang telah meningkatkan aktivitas militernya di sekitar Taiwan sejak awal tahun ini.
Inilah salah satu hal memicu kekhawatiran akan perang habis-habisan di Laut China Selatan.
Melihat hal itu,Presiden Tsai berjanji untuk melawan Chin.
"Saat ini pesawat Komunis China mengganggu Taiwan dan latihan militer cukup sering," ucapnya.
"Saya percaya bahwa setiap orang memahami dengan jelas situasi ini."
"Oleh karenanya, mereka harus memiliki tanggung jawab yang besar."
"Saya ingin mendorong semua orang dengan mengatakan 'jangan berikan satu inci pun kedaulatan bangsa, dan berpegang teguh pada demokrasi dan kebebasan'."
“Ini adalah keyakinan dan tekad kami untuk melindungi rumah kami dan membela negara kami. Tolong semua simpan ini dalam hati."
Presiden Tsai mengungkapkan bahwa langit Taiwan adalah milik rakyat Taiwan dan mereka bekerja keras untuk memilikinya.
Terakhir,Presiden Tsai juga mengucapkan terima kasih atas kerja keras tentara Taiwan.
Selain belum menerima kemerdakaan daratan Taiwan, China juga ingin menguasaiKepulauan Pratas.
PadahalKepulauan Pratas sudahdikuasai Taiwan dan berada di bagian utara Laut China Selatan.
Karena menjadi salah satu wilayah yang ingin China kuasai, tak heran militer China sering melakukanlatihan udara dan laut skala besar di lepas pantai barat daya di sana.
Oleh karennaya, pemerintah Taiwan mengecam sikap Beijing dan menganggapnya sebagaiprovokasi serius dan mengancam lalu lintas udara internasional.
Jika Beijing tidak pedulu, maka angkatan bersenjata Taiwan siap berbuat sesuatu.
Yeh Kuo-hui, dari departemen operasi dan perencanaan kementerian pertahanan Taiwan, mengatakansudahmembuat semua persiapan untuk kesiapan perang.