Model simulasi menunjukkan, kedua alat ini tidak efektif dalam mencegah penyebaran virus corona SARS-CoV-2 saat digunakan sendiri.
Dalam laporan yang terbit di jurnal Physics of Fluids, Selasa (1/9/2020), peneliti asal Florida Atlantic University melacak bagaimana droplet buatan menyebar melalui lubang hidung manekin yang telah mengenakan face shield plastik dan master berkatup.
Tim melacak penyebaran droplets itu menggunakan lembaran laser vertikal dan horisontal.
Face shield awalnya menghalangi jalannya penyebaran droplets saat mereka bergerak maju.
"Tapi droplets yang keluar dari lubang hidung manekin dapat bergerak ke sekitar face shield relatif mudah dan menyebar ke area yang luas," kata para peneliti dalam laporannya seperti dilansir AFP, Selasa (1/9/2020).
Sementara itu, desain masker berkatup mungkin memudahkan orang bernapas dan membuat tidak sesak.
Namun simulasi ini menemukan, ada banyak droplets yang dapat melewati lubang di katup masker dengan mudah.
"Artinya masker berkatup tidak efektif dalam menghentikan penyebaran virus corona, jika yang memakai masker itu orang yang terinfeksi," imbuh peneliti.
Karena studi ini adalah simulasi, riset ini tidak memberikan data tentang kondisi pasti yang akan menyebabkan penyebaran infeksi.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR