Advertorial

Dijaga 20 Mata-mata dan Dikelilingi Sistem Canggih, Agen Mossad Israel Berhasil Obrak-abrik Lemari Besi Iran dan Curi Dokumen Nuklir,  'Misi Selesai Hanya Dalam Waktu 6,5 Jam Saja'

Mentari DP

Penulis

Mossad pernah membongkar lemari besi yang dijaga lebih dari 20 mata-mata, memiliki sistem alarm canggih, lemari besi, dan perangkat canggih.
Mossad pernah membongkar lemari besi yang dijaga lebih dari 20 mata-mata, memiliki sistem alarm canggih, lemari besi, dan perangkat canggih.

Intisari-Online.com - Siapa sih yang tidak mengenalMossad?

Ha-Mossad le-Modiin ule-Tafkidim Meyuhadim atau yang lebih dikenal denganMossad merupakandinas rahasia Israel.

Mossad yang didirikan pada13 Desember 1949 lalu punya banyak misi.

Salah staunyamengawasi bangsa-bangsa dan organisasi Arab di seluruh dunia.

Baca Juga: Susah Buang Air Besar Bisa Jadi Salah Satu Penyebab Kanker Usus, Penyakit yang Diidap Aktor Black Panther Chadwick Boseman Selama 4 Tahun Lamanya

Sehingga Mossad seringdianggap momok bagi dunia Arab.

Apalagi mereka juga terkenal tangguh dan kuat.

Contoh, Mossad pernahmembongkar lemari besi yang dijaga lebih dari 20 mata-mata, memiliki sistem alarm canggih, lemari besi, dan perangkat canggih.

Hebatnya mereka menyelesaikan misi. hanya dalam waktu 6,5 jam saja.

Diketahui, itu semua bagian dari sebuah misi yang Mossad untuk mencuri dokumen rahasia proyek nuklir Iran dari sebuah gudang di Teheran.

Baca Juga: Didiagnosis 4 Tahun Lalu,Aktor Pemeran Black PantherChadwick Boseman Meninggal Karena Kanker Usus: Ternyata Makanan Sepele Ini Bisa Jadi Picunya

Misi yang berhasil merampas sejumlah dokumen yang mengindikasikan niat Iran mengingkari perjanjian nuklir internasional yang ditekennya.

Hal ini dipaparkan sejumlah pejabat Israel kepada harian The New York Times, Minggu (15/7/2018).

Para agen rahasia Mossad sudah mengetahui bahwa sebuah gudang di Teheran menjadi tempat penyimpanan data-data penting itu.

Persoalannya adalah bagaimana mengambil data-data tersebut dari tempat yang dijaga ketat itu.

Selama satu tahun, agen-agen Israel melakukan pengamatan dan mencatat semua rutinitas gedung itu salah satunya adalah waktu pergantian penjaga.

Para agen Mossad ini juga mengetahui, untuk memasuki tempat penyimpanan data mereka harus mematikan sistem keamanan.

Selanjutnya, masih terdapat dua pintu yang harus ditembus, membongkar 32 lemari besi, dan kabur ke luar kota membawa setengah ton data rahasia.

Setelah setahun melakukan pengamatan, para agen Mossad mengetahui, penjaga selalu diganti sekitar pukul 07.00 setiap hari.

Sehingga, para agen yang menerobos masuk harus menyelesaikan pekerjaan mereka sebelum pukul 05.00 agar memiliki cukup waktu untuk kabur.

Akhirnya operasi digelar pada 31 Januari 2018.

Baca Juga: TakRelaAnak Kandungnya Jatuh Kepelukan Wanita Lain,Ibu KandungIni Nekat NikahiPutranyaSendiri, Kini Dia Hamil Tua dan Diusir dari Desa

Sebuah tim terdiri dari 24 agen Mossan, sebagian besar adalah warga Iran, masuk ke gudang itu pada pukul 23.00 setelah "mengakali" sistem keamanan.

Para teknisi Israel berhasil membuat sistem keamanan di gudang tersebut seolah masih berfungsi sehingga tidak menimbulkan kecurigaan penjaga.

Setelah berhasil masuk, para agen mulai membongkar lemari-lemaribesi dengan menggunakan alat khusus yang bisa mengeluarkan panas hingga 3.600 derajat Celcius.

Para agen itu mengetahui, pada pukul 07.00 terjadi pergantian jaga yang diikuti patroli ke seluruh bangunan itu, maka mereka harus meninggalkan tempat itu sebelum pukul 05.00 waktu setempat.

Akhirnya, mereka berhasil mencuri 50.000 halaman dokuman dan 163 compact disc berisi berbagai informasi rahasia.

Semua aksi berbahaya itu diselesaikan dalam waktu 6 jam dan 29 menit.

Pada April lalu, PM Israel Benyamin Netanyahu mengumumkan hasil operasi rahasia tersebut, setelah bertemu empat mata dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih.

Saat itu, Netanyahu mengatakan, hasil operasi Mossad itulah seharusnya menjadi pertimbangan Presiden Trump membatalkan kesepakatan nuklir dengan Iran yang diteken pada 2015.

Netanyahu bersikukuh, dari ribuan halaman dokumen itu disimpulkan Iran berniat menipu negara-negara Barat dan tetap meneruskan upayanya membuat senjata nuklir.

Beberapa hari setelah pertemuan dengan Netanyahu itu, Presiden Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir dengan Iran.

Baca Juga: Beli Ikan Arwana dengan Harga Murah, Pria Ini Kaget Lihat Mulut Ikan Itu Tertutup, Dikira Sudah Mati Ternyata Isi Mulut Ikan Tersebut Langsung Membuatnya Kaya Mendadak

Sebuah langkah yang membuat hubungan AS dengan para sekutunya di Eropa memburuk.

Pekan lalu, pemerintah Israel menunjukkan sejumlah dokumen penting dari hasil operasi rahasia itu kepada The New York Times.

Sebagian besar dokumen itu menegaskan kecurigaan para pemantau dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) bahwa Iran tetap berusaha mengembangkan senjata nuklirnya.

"Dokumennya cukup lengkap. Dokumen-dokumen itu menunjukkan Iran memang tengah membuat senjata nuklir," kata Robert Kelley, mantan anggota tim pemantau IAEA.

Namun, memang sulit untuk memverifikasi secara independen keaslian dokumen-dokumen tersebut, yang sebagian besar berusia setidaknya 15 tahun.

Selain itu, pemerintah Israel memilih dokumen-dokumen yang akan diperlihatkan kepada jurnalis.

Artinya kemungkinan banyak materi-materi penunjang yang diabaikan.

(Ervan Hardoko)

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Dalam 6,5 Jam, Mossad Sukses Mencuri Dokumen Nuklir Iran di Teheran")

Baca Juga: Sering Disebut Jorok, Nyatanya Mandi Satu Kali Punya Manfaat yang Besar Bagi Tubuh, BeginiPenjelasanAhli

Artikel Terkait