Advertorial

Tak Bisa Dianggap Remeh! Selain Disebut Penyakit Penyerta pada Pasien Covid-19, Ternyata Obesitas Juga Dapat Turunkan Kemampuan Vaksin Corona

Khaerunisa

Penulis

Kegemukan kini disebut-sebut sebagai salah satu penyakit penyerta pada sebagian pasien corona. Orang dengan berat badan berlebih mengalami ini
Kegemukan kini disebut-sebut sebagai salah satu penyakit penyerta pada sebagian pasien corona. Orang dengan berat badan berlebih mengalami ini

Intisari-Online.com - Obesitas atau kegemukan bukan hanya masalah penampilan saja.

Penyakit ini nyatanya dapat membuat penderitanya merasakan berbagai kerugian atas kesehatannya.

Kini, salah satunya termasuk dalam menghadapi Covid-19.

Kegemukan kini disebut-sebut sebagai salah satu penyakit penyerta pada sebagian pasien corona.

Baca Juga: Covid Hari Ini 28 Agustus 2020: Indonesia Kembali Catatkan Kasus Harian Tertinggi, hingga Alasan Virus Corona Penyebab Covid-19 Mengalami Ribuan Mutasi

Diketahui, orang dengan berat badan berlebih mengalami penurunan fungsi organ paru-paru.

Pada orang gemuk, sistem pernapasan menjadi lebih berat karena adanya kelebihan beban di sekitar perut.

Namun selain menjadi penyekit penyerta (komorbid) dalam infeksi virus corona, orang gemuk dapat menurunkan kemampuan vaksin Covid-19.

Sebuah penelitian dari Universitas North Carolina menyatakan bahwa vaksin Covid-19 tidak mampu diberikan pada pasien corona dengan riwayat obesitas.

Baca Juga: Obat Biduran dengan Cuka Sari Apel, Benarkah Bisa Bantu Sembuhkan?

Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, bukti lain menyatakan bahwa orang gemuk memiliki respons yang tumpul terhadap vaksin umum, pertama kali diamati tahun 1985.

Saat itu, pegawai rumah sakit dengan obesitas menerima vaksin hepatitis B menunjukkan penurunan perlindungan yang signifikan 11 bulan kemudian, yang tidak diamati pada karyawan non-obesitas.

Penemuan ini direplikasi dalam studi lanjutan dengan menggunakan jarum yang lebih panjang untuk memastikan vaksin disuntikkan ke otot dan bukan lemak.

Para peneliti menemukan masalah yang serupa dengan vaksin hepatitis A.

Baca Juga: 10 Manfaat Labu Siam untuk Kesehatan, Mampu Jaga Kesehatan Tulang!

Penelitian lain juga menemukan penurunan signifikan dalam perlindungan antibodi yang disebabkan oleh tetanus dan vaksin rabies pada orang obesitas.

"Obesitas adalah masalah global yang serius dan respons imun yang diinduksi vaksin suboptimal yang diamati pada populasi obesitas tidak dapat diabaikan," saran peneliti Mayo Clinic's Vaccine Research Group dalam studi tahun 2015 yang diterbitkan dalam jurnal Vaccine.

Tak hanya pada orang gemuk, vaksin ternyata juga kurang efektif saat diberikan pada orang dewasa yang lebih tua.

Baca Juga: Desainer Barli Asmara Idap Penyakit Lambung sebelum Meninggal Dunia, Ternyata Inilah 3 Buah yang Dapat Mencegah Penyakit yang Sering Diabaikan Ini

Oleh sebab itu, orang berusia 65 tahun ke atas yang menerima vaksin influenza tahunan supercharged mengandung jauh lebih banyak antigen virus flu yang digunakan untuk membantu meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh mereka.

"Saya tidak sepenuhnya yakin mengapa kemanjuran vaksin dalam populasi ini belum dilaporkan dengan lebih baik," kata Catherine Andersen, asisten profesor biologi di Fairfield University yang mempelajari penyakit obesitas dan metabolisme.

Uji klinis yang sedang dilakukan untuk menguji keamanan dan kemanjuran vaksin virus corona tidak memiliki pengecualian dan akan mencakup orang-orang dengan obesitas, kata Dr. Larry Corey, dari Pusat Penelitian Kanker Fred Hutchinson, yang mengawasi uji coba fase III yang disponsori oleh Institut Kesehatan Nasional.

Baca Juga: Ribuan Kali Lebih Dahsyat dari Bom Hiroshima, Rekaman Rahasia Rusia Ungkap LedakanNuklir Terbesar yang Pernah Terjadi, Bola Api Sampai Naik ke Atmosfer!

Ilmuwan di bidang imunometabolisme menemukan bahwa obesitas juga menganggu respons sistem kekebalan tubuh.

Menempatkan orang gemuk pada risiko infeksi yang lebih besar dari patogen seperti influenza dan virus corona baru, SARS-CoV-2.

Dalam kasus influenza, obesitas telah muncul sebagai faktor yang membuat vaksinasi pada orang dewasa menjadi lebih sulit dalam melawan infeksi.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Ungkap Rencana Pembukaan Bioskop, Ini 5 Langkah Aman Menghindari Virus Corona di Ruang Tertutup, Moviegoers Wajib Tahu!

Vaksin akan memanfaatkan respons peradangan itu, tetapi tes darah menunjukkan bahwa orang gemuk dan orang dengan faktor risiko metabolik terkait, seperti tekanan darah tinggi dan peningkatan kadar gula darah dapat mengalami keadaan peradangan ringan kronis.

Ilmuwan curiga penyebab munculnya kondisi peradangan kronis ini akibat jaringan adiposa atau lemak di perut, hati, dan organ lain tidak dapat bereaksi.

Sementara mekanisme biologis yang tepat masih diselidiki, peradangan kronis tampaknya menganggu respons kekebalan terhadap vaksin. (*)

Baca Juga: Mengenal Samsung DeX Terbaru, Bikin Kamu Makin Multitasking Saat Bekerja

Artikel ini telah tayang di Health.grid.id dengan judul Jadi Penyakit Penyerta pada Pasien Corona, Ternyata Orang Gemuk Dapat Turunkan Kemampuan Vaksin Covid-19

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait