Advertorial

Meski Kini Bukan Tandingan China, Pada Perang Dunia II Jepang yang Terkuat di Asia Pernah Jadikan Rakyat China Alat Eksperimen Mengerikan Ini, Sejarahnya Sangat Tragis Bagi Rakyat China!

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Unit yang didirikan untuk mengembangkan senjata biologis ini, melakukan penelitian dengan menggunakan sebagian besar orang China dan Korea.
Unit yang didirikan untuk mengembangkan senjata biologis ini, melakukan penelitian dengan menggunakan sebagian besar orang China dan Korea.

Intisari-online.com -Perubahan zaman memang telah berubah begitu cepat, 50 tahun lalu China hanyalah negara lemah yang kerap ditindas negara kuat lainnya.

MelansirAll That Interesting, pada saat Perang Dunia II pecah, China bukanlah negara yang diharapkan bisa mendominasi dunia.

Pada saat itu semua negara maju di dunia memiliki kekuatan untuk mendominasi dunia.

Di Asia nyaris tidak ada kekuatan yang bisa menandingi Jepang, yang kemudia dikenal sebagai Teater Pasifik.

Baca Juga: Jangan Kesal Dulu saat Tagihan Listrik Membengkak di Tengah Pandemi, Ini 5 Barang Elektronik Rumah yang Bisa Bikin Tagihan Melonjak! Ada di Rumahmu?

Sebagai negara terkuat di Asia Jepang melakukan peperangan dengan China dan menyerangnya tahun 1937.

Gangguan dan pergolakan yang disebabkan invasi ini mengguncang China sampai ke akar-akarnya.

Banyak rakyat China hidup mengenaskan, tertindas, kelaparan, dan ratusan orang tewas akibat invasi Jepang.

Dari semua amarah yang dilancarkan Kekaisaran Jepang terhadap China, ada kejahatan mengerikan yang dilakukan Jepang.

Baca Juga: Tak Ada Pilihan Lain Selain Mengemis Ke China, Negara Asia Selatan yang Babak Belur Dihajar Bom ISIS ini Nekat Utang ke China Padahal Ini Risikonya

Menurut standart Perang Dunia II, mungkin ini adalah sebuah uji coba terlarang.

Unit ini dikenal dengan eksperimen 731, sebuah unit perang Biologis yang sangat mengerikan bagi penduduk China pada masa itu.

Bahkan eksperimen itu bisa dikatakan sebagai tindakan genosida.

Unit eksperimen 731 tumbuh menjadi jalur perakitan penyakit sebagai senjata perang, yang sepenuhnya bisa digunakan untuk membunuh semua penduduk bumi.

Semua kekuatan itu, tentu dibangun di atas penderitaan yang tak terbatas dari manusia yang ditahan sebagai obyek uji inkubator penyakit jalan.

Hingga unit 731 dibubarkan pada akhir Perang Dunia II.

Baca Juga: Pulau Jawa dan Jakarta dengan Mudah Bisa Jadi Sasaran Tembakan China, Inilah Dampak Menghawatirkan Jika China Benar-benar Menguasai Laut China Selatan

Unit yang didirikan untuk mengembangkan senjata biologis ini, melakukan penelitian dengan menggunakan sebagian besar orang China dan Korea.

Penelitian ini melakukan infeksi pada tahanan dengan kuman sebelum kemudian mereka dibedah.

Unit 731 terlibat dalam penelitian lebih dari 20 jenis bakteri termasuk antraks, cacar dan botulinum, dengan 3.000 orang yang bekerja di kantor pusatnya.

Sejarawan percaya ribuan orang China dan Korea mati saat digunakan untuk eksperimen ini.

Ketika tubuh tahanan habis, mereka biasanya ditembak mati atau dibunuh dengan suntikan mematikan.

Sejarah ini pun disembunyikan oleh Komndan Unit, Letnan Jenderal Shiro Ishii, namun kasusnya telah dibuka beberapa tahun lalu.

Baca Juga: Enaknya Jadi Negara ASEAN, Setelah Diajak Diskusi Dengan China Urusan Laut China Selatan, Kini Jepang Juga Berusaha Mendekat, Apa Saja Tawaran Kedua Negara Ini?

Totalitas riset Unit 731 adalah untuk mendukung misi mereka pada tahun 1939, untuk mengembangkan senjata pemusnah masal untuk digunakan pada penduduk China.

Bahkan senjata ini mungkin akan digunakan untuk melawan pasukan Amerika dan Uni Soviet jika saatnya tiba.

Unit ini sepenuhnya telah dihentikan, dan menjadi salah satu sejarah kelam bagi penduduk China.

Dengan sejarah yang kelam dan memilukan, kini China justru bangkit dan menjadi simbol kekuatan terbesar di Asia.

Artikel Terkait