Bagi Washington, langkah ini adalah langkah berkompetisi geopolitik untuk mendapatkan pengaruh di seluruh koridor maritim di negara yang dibantu China.
AS memperingatkan bahwa kebijakan China meminjam-minjamkan uang ke negara lain sangat berisiko tinggi.
"Kami sudah berulang kali katakan kekhawatiran kami mengenai cara China pinjami uang ke banyak negara.
"Pinjaman itu membuat mereka menjerit terutama untuk negara berkembang yang sudah menderita akibat hutang yang banyak dan dampak pandemi terhadap ekonomi mereka," ujar juru bicara Menteri Luar Negeri AS.
"Beijing mengeluarkan pinjaman melalui pengaturan buram yang didukung negara yang melemahkan standar internasional transparansi dan keberlanjutan hutang.
"Seringkali untuk mendanai proyek-proyek dengan nilai ekonomi yang dipertanyakan yang dibangun oleh perusahaan-perusahaan China," ujarnya.
"Dengan lakukan itu, Tiongkok merusak daya saing sektor swasta lokal dan menghambat pembangunan berkelanjutan di tempat-tempat yang paling membutuhkan."
Juru bicara tersebut mengatakan kepada Newsweek bahwa Departemen Luar Negeri malah mendorong negara-negara seperti Sri Lanka "untuk memprioritaskan pendekatan alternatif - model investasi, hibah, dan bisnis yang didorong oleh sektor swasta dan transparan - dengan rekam jejak yang terbukti untuk memberikan pertumbuhan yang berkelanjutan, mengurangi kemiskinan, dan mendorong inovasi teknologi. "
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR