Sedangkan wanita usia 30 sampai 40 tahunan biasanya memang sudah matang, sehingga komunikasi sangat enak.
"Demikian pula wanita yang berusia 50 tahun ke atas sampai 70 tahun tentu sudah matang enak komunikasinya. Tetapi kita kan lihat pembelinya. Jarang orang mau beli film dewasa yang kedua pemainnya sama-sama tua. Bukan berarti tidak ada. Kalau demikian ya artinya film kita tidak akan banyak terjual semuanya, jadi rugi bukan?" tambahnya.
Oleh karena itu menurutnya perpaduan antara tua dan muda, yang cantik dan kakek-kakek masih bisa dilakukan dan bisa saja menarik bagi banyak orang.
Diakuinya selama ini filmnya ditonton paling banyak orang dewasa mulai sekitar usia 40 tahun ke atas. Tetapi anak muda mungkin kurang begitu suka.
"Tidak apa-apa, karena usia 30 tahun ke atas adalah kelas yang punya uang sudah bekerja dan mapan, jadi pas dengan produk yang kita keluarkan dan ada pembelinya serta punya uang," ujarnya.
Kuliah lalu bikin mesin judi
Sebagaimana diberitakan oleh Mirror.co.uk, Shigeo Tokuda telah membintangi ratusan film dewasa Jepang.
Bahkan Tokuda yang telah lansia ini pernah membuat 60 film dewasa setiap tahunnya.
Tokuda melakukan debutnya pada 2004.
Saat itu Shigeo Tokuda hanya menjadi peran penghibur.
Kira-kira usianya saat itu 70 tahun.
Source | : | TRIBUN TIMUR.COM |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR