Mereka meminta orang mengucapkan "Tetap sehat" ke arah lembaran cahaya sambil mengenakan 14 jenis masker.
"Kami memastikan, ketika orang berbicara dan droplets keluar mulut. Ini berarti, penyakit tetap dapat menyebar dengan berbicara, tanpa batuk atau bersin," kata Fischer.
"Kami juga melihat, beberapa masker bekerja lebih efektif dibanding yang lain dalam memblokir partikel yang keluar," imbuhnya.
Inilah masker terbaik hingga terburuk
Hasil penelitian yang terbit di Science Advances, Jumat (7/8/2020) menunjukkan bahwa masker N95 efektif memblokir sebagian besar tetesan atau droplets yang dilepaskan saat orang berbicara.
Kemudian peringkat kedua yang efektif adalah masker bedah dan diikuti masker dari bahan polipropilen.
Sementara masker kain dari katun dan rajutan, sebenarnya mampu memblokir sejumlah droplets tapi tidak seefektif masker N95.
"Dengan kata lain, masker tersebut efektif melindungi pemakainya dari lingkungan luar, tapi tidak melindungi orang lain dari pemakainya.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR