Oscar Wilde meninggal karena bangkrut dan kesepian dan teman-temannya hanya bisa menawarkan pemakaman kelas enam di Bagneux, di luar kota Paris.
Selama tahun-tahun berikutnya, temannya dan eksekutor sastra, Robert Ross, berhasil melalui penjualan karya-karya Wilde, untuk membatalkan kebangkrutan Wilde dan membeli sebidang tanah pekuburan di Père Lachaise.
Tahun berikutnya Helen Carew, satu teman Ross yang mengenal Wilde di masa jayanya, secara anonim menawarkan bantuan untuk mendirikan sebuah monumen untuk Wilde yang dibuat oleh pematung muda Jacob Epstein.
Ketika patung itu dibawa ke pemakaman, para pejabat Paris tersinggung oleh penampilan malaikat yang tanpa busana dan berusaha menutupinya dengan terpal.
Baca Juga: Inilah Alasan Mengapa Anda Harus Mencoba Manfaat Teh Daun Salam
Mereka juga menutupi alat kelamin patung dengan plester karena mereka menganggap ukurannya tidak biasa.
Akhirnya, sebagai kompromi, sebuah plakat perunggu yang mirip dengan bentuk kupu-kupu diletakkan di atas alat kelamin monumen dan diresmikan pada awal Agustus 1914.
Makam itu bertahan tanpa insiden lebih lanjut sampai 1961 ketika beberapa pengacau mematahkan bagian alat kelamin patung itu.
(*)
Artikel ini sudah pernah tayang di Travel.tribunnews.com dengan judul "Sejarah Oscar Wilde Tomb, Makam Berlapis Ribuan Bekas Lipstik di Paris"
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR