Universitas Oxford, bekerja sama dengan grup farmasi AstraZeneca, berharap sudah mendapatkan hasilnya pada September.
Sementara itu perusahaan biotek AS Moderna, bermitra dengan Institut Kesehatan Nasional AS (NIH), menargetkan vaksin mereka dapat selesai akhir tahun, mungkin November.
Presiden AS Donald Trump telah meluncurkan "Operation Warp Speed" sebagai upaya untuk mengembangkan, memproduksi, dan mendistribusikan vaksin Covid-19 ke seluruh rakyat AS pada Januari 2021.
Ratusan juta dolar telah disalurkan ke pengembangan vaksin termasuk hampir 500 juta dollar (Rp 7,3 triliun) kepada Johnson & Johnson pada akhir Maret.
AS mengalokasikan dana ke lebih banyak banyak perusahaan dibandingkan negara-negara lain di seluruh dunia.
Harapannya adalah salah satu dari perusahaan tersebut akan dapat menghasilkan vaksin untuk melawan virus corona.
Sejauh ini, Washington telah menyalurkan setidaknya 9,4 miliar dollar (Rp 137 triliun) kepada tujuh pengembang vaksin dan menandatangani kontrak manufaktur dengan lima di antaranya untuk menyediakan 700 juta dosis vaksin.
Pengembang yang terlibat adalah Johnson & Johnson, Moderna, Oxford/AztraZeneca, Novavax, Pfizer/BioNTech, Sanofi/GSK, dan Merck Sharp and Dohme.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR